Jakarta, CNN Indonesia --
Marc Marquez di atas angin dalam perburuan titel juara dunia
MotoGP 2018. Balapan MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Buriram, Minggu (7/10), menjadi peluang terakhir pebalap lainnya menggagalkan Marquez merebut gelar juara dunia musim ini.
Pebalap Ducati Andrea Dovizioso bisa mengejar Marquez, dengan catatan nasib buruk terjadi pada pebalap berjuluk The Baby Alien.
Marquez saat ini ada di puncak klasemen dengan nilai 246 poin, unggul 72 angka dari Dovizioso yang ada di posisi kedua. Dengan lima seri tersisa, maka Marquez hanya butuh 54 poin untuk jadi juara, itu pun dengan catatan Dovizioso memenangkan seluruh seri di pengujung tahun 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dovizioso sendiri sudah mengisyaratkan kibaran bendera putih pada pertarungan lawan Marquez. Dovizioso punya kemampuan untuk menandingi Marquez namun kesalahan-kesalahan yang ia lakukan membuat peluang juara kini menjadi sangat kecil.
Namun menyerah dalam artian Dovizioso bukan berarti ia akan berlomba dengan santai di sisa musim.
Menyerah dalam artian Dovizioso adalah ia tak lagi memikirkan titel juara dunia dan hanya akan berusaha semaksimal mungkin memenangkan seluruh seri yang ada. Itu berarti, Dovizioso akan tetap memberikan perlawanan sengit pada Marquez di lintasan balap.
 Andrea Dovizioso sejatinya punya kemampuan untuk menyaingi Marc Marquez namun ia bernasib sial. (REUTERS/Max Rossi) |
Marquez juga tak pernah mengendurkan fokus dan konsentrasi. Ia tak merasa sudah jadi juara dunia dan baru akan bersikap seperti itu bila torehan poinnya benar-benar tak bisa lagi dikejar pebalap lainnya.
Dalam balapan di MotoGP Aragon, Marquez menunjukkan bahwa dirinya tak sepenuhnya main aman dengan selisih poin yang jauh. Ia berani melakukan manuver-manuver berbahaya saat menghadapi Dovizioso.
 Peluang juara Andrea Dovizioso tetap kecil bila ia hanya mampu memangkas 5-9 poin dari Marc Marquez di Thailand. (AFP PHOTO / KARIM JAAFAR) |
Dengan selisih yang dimiliki oleh Marquez saat ini, sudah seharusnya Marquez 'menikmati waktu' dan bermain aman di sisa balapan. Namun dengan sifat dan adrenalin yang dimiliki Marquez, tekad kalem yang mungkin diucapkan Baby Alien tak akan pernah benar-benar bisa dipegang.
Bila Marquez bermain aman dan tak tergerak untuk memenangkan balapan, maka hampir pasti gelar juara dunia MotoGP 2018 tak akan lepas dari tangannya. Pasalnya, Marquez selalu naik podium kecuali di dua seri, yaitu MotoGP Argentina dan MotoGP Italia. Di Argentina, Marquez terkena penalti sehingga finis di posisi ke-18 sedangkan di Italia, Marquez sempat jatuh di Italia hingga finis di posisi ke-16.
 Marc Marquez seharusnya bisa membalap dengan lebih santai dengan selisih poin yang ada. (REUTERS/Heino Kalis) |
Fakta itu membuat Dovizioso hanya berharap hal buruk terjadi pada Marquez di Buriram akhir pekan nanti bila masih ingin peluang juara dunianya bertahan lebih lama. Mesin rusak dan gagal finis karena terjatuh adalah hal-hal yang bisa membuat Marquez kehilangan keunggulan banyak poin dari Dovizioso.
Tanpa hal-hal seperti itu, maka Dovizioso sudah harus melupakan gelar juara dunia MotoGP 2018 setelah MotoGP Thailand 2018 berakhir. Sebab, bila hanya mampu memangkas 5-9 poin dari Marquez, Dovizioso tetap tak akan menunda pesta juara dunia Marquez yang mungkin bisa terjadi di Jepang atau Australia.
(ptr/sry)