Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Conor McGregor, John Cavanagh, berharap
UFC maupun Komisi Atletik Nevada (NSAC) selaku otoritas semua kompetisi seni beladiri tangan kosong, hanya menjatuhkan sanksi ringan terhadap
Khabib Nurmagomedov.
Khabib masih menunggu kemungkinan sanksi yang bakal dijatuhkan kepadanya. Sementara McGregor sudah mendapatkan hukuman skors satu bulan larangan bertanding di UFC.
NSAC dan UFC segera bertindak menyikapi kerusuhan yang terjadi usai laga UFC kelas ringan yang dimenangkan Khabib atas McGregor. Petarung asal Rusia itu melompati pagar oktagon T-Mobile Arena Las Vegas, Minggu (7/10) untuk menyerang Dillon Danis, lantaran ia tersinggung dengan ejekan rekan Conor McGregor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Presiden UFC Dana White yang sangat gusar dengan insiden tersebut, Cavanagh justru menanggapinya secara lebih santai. Ia bahkan menilai tak ada alasan bagi NSAC maupun UFC memberikan hukuman berat terhadap Khabib.
 John Cabanagh setuju digelar rematch antara Khabib Nurmagoedov melawan Conor McGregor. (Foto: REUTERS/Noah K. Murray-USA TODAY Sports) |
"Saya berharap [NSAC] lebih lunak [terhadap Nurmagomedov]. Bukan hanya demi kita mendapatkan rematch, saya hanya amat menyukai melihat mereka bertarung," ujar Cavanagh kepada Joe Rogan Experience dikutip dari
AS.
Cavanagh lantas mencoba memahami reaksi yang dilakukan Khabib menyusul hinaan-hinaan yang dilakukan McGregor dan sejumlah rekannya sebelum dan saat pertarungan UFC.
"Saya bisa memahami reaksinya dan rekan-rekan setimnya. Bagi Khabib, ini bukan akhir dari segalanya. Namun, seorang pria datang, petarung terlatih dengan senjata tangan kosong, menyerang seseorang yang kelelahan dan menaklukkannya dalam beberapa ronde. Sebuah contoh harus dibuat," kata Cavanagh.
Terlepas dari kontroversi yang terjadi dari pertarungan antara Khabib dan McGregor, ia termasuk yang setuju agar digelar
rematch.
"Ini adalah bisnis dan akan menjadi pertarungan besar [jika diadakan
rematch]," ucap Cavanagh.
(jun)