Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Repsol Honda
Marc Marquez ingin tiru gaya rivalnya
Andrea Dovizioso. Pebalap yang sedang dalam performa terbaiknya ini mengakui dirinya belum sehalus Dovizioso di
MotoGP 2018.
Marquez buka suara setelah mengamankan posisi juara MotoGP Thailand, Minggu (7/10). Pebalap asal Spanyol ini berhasil meraih posisi utama setelah menyalip Dovizioso di lap terakhir.
Pebalap asal Spanyol itu menilai teknik pengereman terakhir yang dilakukan bisa dibandingkan dengan pebalap legendaris Kevin Schwantz. Ia juga mengakui meniru beberapa aspek Dovizioso seperti teknik Wayne Rainey-Esque.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mungkin lebih seperti Schwantz karena saya mengerem lebih banyak saat mencapai batas dan pengereman spesial tersebut dimiliki setiap orang." ujar Marquez seperti dikutip
Motorsport.
"Tentu tahun lalu dan tahun ini kami miliki pertarungan yang baik dan itu hal bagus karena pertarungan selalu terjadi hingga akhir tikungan," ujar pebalap asal Spanyol tersebut.
 Teknik mengendarai Andrea Dovizioso dianggap lebih halus. (AFP PHOTO / KARIM JAAFAR) |
Marquez menilai pertarungannya dengan Dovi selalu ketat hingga garis akhir. Meski sama-sama ngotot namun kedua pebalap tetap saling menghormati hingga akhir balapan.
"Kami memiliki gaya balapan dan motor yang berbeda dan dia memiliki poin tertentu yang sangat kuat. Saya juga memiliki hal kuat tertentu, jadi ini membuat situasi di mana kami dapat bermain dengan cara yang baik untuk mengatasi yang lainnya." jelasnya.
Pemilik nomor 93 ini menegaskan ingin seperti Dovi yang memiliki teknik mengendarai lebih halus.
"Target saya adalah mencoba merubah gaya dan ingin lebih seperti Dovi, yakni halus, lebih menyandar sedikit dan cepat. Tapi saat ini, itu tidak mungkin." ujarnya.
Sementara Dovizioso mengatakan gaya balapan Marquez merupakan buah pengembangan yang dilakukan Honda dan metode perspektif masing-masing tidak dapat terjadi pada motor satu sama lain.
 Duel Marquez-Dovizioso berlangsung hingga garis finis. (AFP PHOTO/Karim JAAFAR) |
"Gaya (mengendarai) adalah hal lain, karakteristik motor adalah cerita lain. Keduanya menciptakan perbedaan yang besar, karena saya pikir gaya berkendaranya (Marquez), akan sesuai dengan gaya Honda, sangat lincah dan aggresif," ujar Dovizioso.
"Dia mampu melakukan hal tersebut, dia yang terbaik dalam melakukannya. Tapi hal itu juga akan mengubah gaya balapannya selama bertahun-tahun di MotoGP, cara tersebut, motornya, dan gaya mengendarainya."
Dovizioso menilai gaya balapannya lebih santai dari Marquez. Namun, teknik yang harus digunakan bisa berubah sesuai dengan karakter tunggangannya masing-masing.
"Gaya balapan saya lebih sedikit lebih santai dan Anda harus mengendarai motor saya seperti itu. Anda tidak dapat mengendarai Ducati dengan agresif dan berpikir saya tidak dapat mengendarai Honda dengan cara yang sama seperti saya mengendarai Ducati."
Marquez dan Dovizioso baru menyelesaikan MotoGP Thailand. Marquez berhasil menyalip Dovi di lap terakhir dan merebut posisi utama. Hingga kini, Marquez berhasil bertahan di puncak klasemen MotoGP dengan torehan 271 poin dan Dovizioso menempati urutan kedua dengan poin 194.
(dre/bac)