Pemain Timnas Indonesia Sudah Berpaling dari Milla ke Bima
CNN Indonesia
Jumat, 02 Nov 2018 16:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain-pemain Timnas Indonesia mulai terbiasa dengan posisi Bima Sakti sebagai pelatih kepala menggantikan pelatih asal Spanyol, Luis Milla.
Keputusan mengangkat Bima sebagai pelatih tidak lepas dari PSSI dan Milla yang gagal bersepakat untuk memperpanjang kontrak.
Bek Timnas Indonesia Ricky Fajrin menilai Bima dan Milla tak jauh berbeda. Pemain Bali United ini termasuk dalam skuat Milla saat SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
"Coach Bima dan Coach Luis sama. Karena dalam satu setengah tahun kemarin, coach Bima selalu bersama dengan coach Luis," kata Ricky kepada para awak media usai latihan pagi di Stadion Wibawa Mukti pada Jumat (2/11).
"Dan materinya [Bima] memang dari coach Luis kebanyakan. Dia [Bima] baik, anutan anak-anak yang selalu menghargai dia," katanya menambahkan.
Tahun ini adalah pertama kali bagi Ricky masuk dalam skuat Piala AFF yang merupakan kejuaraan dua tahunan di regional Asia Tenggara.
"Ini turnamen pertama saya, saya sangat termotivasi untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia. Skuat inti atau tidak, tergantung pelatih. Harapannya kalau dimainkan adalah ingin memberikan yang terbaik," ucap Ricky.
"Thailand pasti, tahu sendiri lah dari dulu kan yang juara selalu Thailand. Filipina naturalisasinya banyak, mungkin itu yang bisa mempersulit Timnas Indonesia," ucapnya melanjutkan.
Senada dengan Ricky, penyerang naturalisasi yang mendapat tempat di Timnas Indonesia Alberto Goncalves da Costa juga merasa nyaman dengan gaya kepelatihan Bima. Ia pun sangat senang bisa dipanggil timnas untuk bantu AFF.
"[Suasana tim dibawah Bima] sangat baik, bukan hanya di latihan saja tapi juga ketika kumpul makan. Pokoknya kami bercanda, memang suasana sudah bagus di dalam maupun luar lapangan. Ini salah satu kunci kami sukses juga: kompak di dalam dan luar lapangan," ujar pemain yang akrab disapa Beto.
Timnas Indonesia mulai berlatih untuk Piala AFF 2018 dalam pemusatan latihan di Stadion Wibawa Mukti pada Jumat (2/11) pagi. Dalam latihan perdana selama 1,5 jam sejak pukul 08.00 WIB tersebut, Bima memimpin Hansamu Yama dan kawan-kawan berlatih penguasaan bola serta transisi menyerang dan bertahan.
"Kami sudah lima kali runner up terus, target yang realistis adalah bisa lebih baik lagi [juara]," tutur Bima tentang target di Piala AFF 2018. (map/ptr)
Keputusan mengangkat Bima sebagai pelatih tidak lepas dari PSSI dan Milla yang gagal bersepakat untuk memperpanjang kontrak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan materinya [Bima] memang dari coach Luis kebanyakan. Dia [Bima] baik, anutan anak-anak yang selalu menghargai dia," katanya menambahkan.
 Timnas Indonesia menjalankan latihan perdana jelang Piala AFF di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (2/11). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
"Thailand pasti, tahu sendiri lah dari dulu kan yang juara selalu Thailand. Filipina naturalisasinya banyak, mungkin itu yang bisa mempersulit Timnas Indonesia," ucapnya melanjutkan.
Senada dengan Ricky, penyerang naturalisasi yang mendapat tempat di Timnas Indonesia Alberto Goncalves da Costa juga merasa nyaman dengan gaya kepelatihan Bima. Ia pun sangat senang bisa dipanggil timnas untuk bantu AFF.
"[Suasana tim dibawah Bima] sangat baik, bukan hanya di latihan saja tapi juga ketika kumpul makan. Pokoknya kami bercanda, memang suasana sudah bagus di dalam maupun luar lapangan. Ini salah satu kunci kami sukses juga: kompak di dalam dan luar lapangan," ujar pemain yang akrab disapa Beto.
"Kami sudah lima kali runner up terus, target yang realistis adalah bisa lebih baik lagi [juara]," tutur Bima tentang target di Piala AFF 2018. (map/ptr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK