Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain
Timnas Indonesia era 80-an, Bambang Nurdiansyah (Banur), menganggap kondisi pemain skuat Garuda tidak dalam kondisi terbaik jelang melawan Timor Leste pada laga kedua Grup B
Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (13/11).
Timnas Indonesia memulai Piala AFF 2018 dengan catatan buruk lantaran kalah 0-1 dari Singapura di Stadion Nasional, Kallang (9/10). Timor Leste adalah lawan kedua skuat asuhan Bima Sakti di Piala AFF 2018.
Bambang tanpa ragu menyatakan kondisi kebugaran jadi sebab utama di balik buruknya performa Timnas Indonesia di laga lawan Singapura. Ia menilai Evan Dimas dan kawan-kawan dalam kondisi kelelahan karena Liga 1 2018 masih berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berlarut-larut dari zaman dahulu. Main di klubnya, lalu main di timnas, langsung main [di Piala AFF]," ucap Bambang kepada
CNNIndonesia.com pada Senin (12/11).
"Saya lihat berdasarkan kebugarannya saja, itu yang saya pertanyakan. Saya tidak melihat pelatihnya Bima atau bukan Bima, siapapun saya pikir kalau bermain dengan kondisi begitu [kurang istirahat] tidak akan maksimal juga," tuturnya melanjutkan.
 Banur menilai Timnas Indonesia tidak bisa menunjukkan level permainan terbaik karena tidak bugar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Bambang menyatakan tidak ada pergerakan yang impresif dalam permainan skuat Merah Putih saat melawan Singapura.
"Anak-anak ini capek, bermain di Timnas Indonesia tinggal ampasnya saja sudah," ujar Bambang.
Bambang menyatakan Timnas Indonesia butuh kemenangan dalam laga lawan Timor Leste bila masih ingin berharap lolos ke babak selanjutnya.
"Timnas Indonesia itu jangan dibandingkan dengan Timor Leste. Jadi artinya harga mati harus menang, dan kelas kita [Timnas Indonesia] bukan lawan Timor Leste," kata pelatih 57 tahun tersebut.
"Kelas kita itu Thailand, Malaysia, Singapura. Jangan dibandingkan dengan Timor Leste. Kalau dibandingkan [dengan Timor Leste], kita harus menang. Tidak ada kata lain karena kelasnya di bawah kita, kan begitu?" katanya menambahkan.
Bima dan BetoBambang mengakui Bima kurang jam terbang dalam menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Namun, ia yakin Bima tahu yang mesti dilakukan lantaran dinilai sudah mendapatkan cukup ilmu dari pelatih asal Spanyol Luis Milla selama hampir dua tahun.
"[Bima] tidak bodoh-bodoh banget lah," ujar Bambang.
 Timnas Indonesia wajib menang lawan Timor Leste. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Selain itu, Bambang mengaku kecewa dengan penampilan striker Timnas Indonesia, Alberto Goncalves da Costa atau yang akrab disapa Beto.
Bambang heran Beto tidak bisa melewati pemain Singapura yang usianya jauh lebih muda dari striker 37 tahun tersebut.
"Anaknya [pelatih kepala Timnas Singapura] Fandi Ahmad [Irfan Fandi Ahmad] itu yang main, masih bocah. Beto sudah melanglangbuana dan top di Indonesia duluan, punya kelas. Jadi maksud saya, banyak yang mesti dibenahi secara serius," ujar Bambang.
Timnas Indonesia Harus WaspadaMeski unggul di atas kertas dalam persiapan duel lawan Timor Leste, Timnas Indonesia disebut Bambang tidak boleh lengah.
"Saya pikir ini sepak bola, tidak bisa Thailand 7-0 dan Timnas Indonesia harus 7-0 juga. Tidak bisa, begitu kan? Yang penting menang tiga poin, karena sepak bola itu sulit," tutur Bambang.
"Memangnya Singapura bisa melaju ke fase gugur? Kan belum tentu juga. Artinya peluang masih banyak, hanya saja yang saya garis bawahi adalah anak-anak ini [Timnas Indonesia] tidak ada yang dalam posisi 'segar'," tuturnya lagi.
(ttf/ptr)