Jakarta, CNN Indonesia --
Arsenal tetap sukses meraih kemenangan 2-1 atas
Bournemouth meski menyajikan penampilan yang kurang impresif di lini depan pada laga
Liga Primer Inggris di Stadion Vitaly, Minggu (25/11).
Arsenal mempertahankan catatan tidak terkalahkan di semua kompetisi menjadi 17 pertandingan beruntun. The Gunners kali terakhir menelan kekalahan saat ditekuk Chelsea pada laga Liga Primer, 18 Agustus lalu.
Meski kembali ke jalur kemenangan setelah tiga laga terakhir bermain imbang saat mengalahkan Bournemouth, manajer Arsenal Unai Emery tetap memiliki pekerjaan rumah utama yang harus diselesaikan. Pekerjaan rumah itu adalah tumpulnya lini depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Emery menggunakan formasi 5-4-1 dengan menempatkan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai penyerang tengah dan Henrikh Mkhitaryan serta Alex Iwobi sebagai penopang, memang membuat Arsenal tampil agresif.
Statistik dari pihak Liga Primer menunjukkan Arsenal menjadi tim dengan usaha tembakan lebih banyak, yakni 20 kali. Sebaliknya Bournemouth hanya melakukan 11 tembakan. Namun, para penyerang dan gelandang Arsenal tidak jeli dan tumpul dalam melakukan penyelesaian akhir.
 Arsenal terlalu mengandalkan Pierre-Emerick Aubameyang di lini depan. (Action Images via Reuters/John Sibley) |
Dari 20 usaha tembakan, hanya empat yang tepat sasaran. Dan dari empat tembakan tepat sasaran tersebut, hanya satu yang membuahkan gol melalui Aubameyang pada menit ke-67. Sementara gol pertama Arsenal pada menit ke-30 tercipta melalui bunuh diri Jefferson Lerma.
Bournemouth lebih unggul atas Arsenal dalam hal tembakan tepat sasaran (5). Padahal tim tuan rumah hanya melakukan 11 tembakan dan menghasilkan satu gol melalui Joshua King pada menit ke-45. Selebihnya, Arsenal unggul atas Bournemouth, baik dalam penguasaan bola dan umpan sukses.
Faktor penyelesaian akhir menjadi masalah utama Arsenal dalam beberapa laga terakhir. Kali terakhir Arsenal mencetak lebih dari dua gol adalah ketika mengalahkan Leicester City 3-1, 23 Oktober lalu. Ketika itu Emery menggunakan formasi 4-2-3-1 dan mengandalkan Alexandre Lacazette sebagai penyerang tengah.
 Alexandre Lacazette bisa menjadi opsi lini depan Arsenal bersama Pierre-Emerick Aubameyang. (REUTERS/Hannah McKay) |
Emery terkesan belum memiliki pakem permainan yang pasti di Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu juga tidak pernah menduetkan Aubameyang dan Lacazette bersamaan di lini depan dalam formasi 4-4-2. Ketika ditahan imbang Liverpool pada 4 November lalu, kedua striker turun sebagai starter, namun Aubameyang lebih berperan sebagai sayap kiri ketimbang penyerang tengah.
Strategi dinamis Emery sejauh ini mampu membuat Arsenal bersaing di papan atas Liga Primer. Arsenal saat ini berada di posisi kelima dengan 27 poin, tertinggal hanya satu poin dari Chelsea di posisi empat. Namun, Arsenal tertinggal cukup jauh dari Manchester City di puncak klasemen, yakni delapan poin.
Emery harus memiliki Rencana B jika The Gunners mengalami kesulitan mencetak gol. Opsi memainkan dua penyerang di lini depan bisa menjadi pilihan. Kali terakhir Arsenal bermain dengan formasi dua striker adalah ketika melawan Fulham, 7 Oktober lalu. Hasilnya luar biasa. Arsenal meraih kemenangan besar hingga 5-1 di markas Fulham.
Tidak bisa dipungkiri Aubameyang terlalu diandalkan Emery di lini depan Arsenal. Mantan pemain Borussia Dortmund itu selalu bermain di 13 pertandingan Liga Inggris musim ini, dengan 11 di antaranya menjadi starter. Badai cedera juga tidak banyak membantu untuk memungkinkan pelatih asal Spanyol itu menerapkan formasi dua striker, terlebih saat ini Lacazette dan Danny Welbeck cedera.
Emery tinggal memiliki Alex Iwobi yang lebih bertipe sebagai penyerang sayap, dan Eddie Nketiah penyerang 19 tahun yang minim pengalaman. Tapi, memainkan formasi dua striker tetap menjadi opsi pilihan bagus bagi Emery.
Emery harus sadar dia punya Aubameyang dan Lacazette dalam skuat Arsenal. Kedua penyerang itu sudah memiliki chemistry yang bagus di luar lapangan dan seharusnya bisa menular di dalam lapangan. Emery tidak bisa hanya mengandalkan Aubameyang di lini depan, meski penyerang timnas Gabon sudah mencetak delapan gol musim ini.
Aubameyang memang tercatat sebagai top skor sementara Arsenal di Liga Primer, tapi catatan gol Lacazette tidak terlalu buruk meski penyerang asal Perancis itu sering berstatus sebagai pemain cadangan. Lacazatte sudah mencetak lima gol hingga saat ini.
Kabar baik bagi Emery adalah, Lacazette tidak mengalami cedera yang serius. Memainkan Aubameyang dan Lacazette bersamaan di lini depan bisa menjadi opsi bagi Emery saat menghadapi Tottenham Hotspur dalam Derby London Utara, pekan depan. Terlebih kemenangan atas Tottenham bisa membuat Arsenal menembus posisi tiga besar Liga Primer.
(nva)