Jakarta, CNN Indonesia -- Klub River Plate secara tegas menolak gelaran leg kedua final
Copa Libertadores menjamu Boca Juniors di markas
Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu, pada Minggu (9/12).
Pihak CONMEBOL sebelumnya memutuskan leg kedua bakal digelar di Santiago Bernabeu setelah laga yang sedianya digelar pada 24 November lalu batal digelar.
Laga tersebut terpaksa ditunda setelah sejumlah pemain Boca Juniors mengalami luka-luka setelah bus tim diserang suporter River Plate dalam perjalanan ke stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CONMEBOL kemudian memutuskan untuk menunda final leg kedua satu hari ke 25 November. Namun, pihak Boca Juniors meminta CONMEBOL menunda pertandingan karena menganggap Carlos Tevez dan kawan-kawan tidak siap menjalani laga.
 Leg kedua final Copa Libertadores rusuh oleh suporter River Plate. (REUTERS/Alberto Raggio) |
River Plate sendiri mendapat sanksi denda US$400 ribu atau setara Rp5,7 miliar dan larangan dua kali bermain di Stadion Monumental atas aksi suporter mereka yang menyerang bus Boca Juniors.
Belakangan, pihak klub River Plate mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sangat keberatan dengan laga kandang usiran tersebut. Mereka menyebut keputusan itu sangat tidak masuk akal.
River Plate mengatakan kegagalan dalam keamanan bukan merupakan tanggung jawab pihak klub sehingga tak layak mendapat hukuman laga kandang usiran.
"Pergantian venue amat mendistorsi kompetisi, menyakiti hati mereka yang sudah membeli tiket dan memengaruhi kesetaraan," demikian pernyataan klub River Plate seperti dikutip dari AS.
Pada leg pertama di Stadion Labombonera, River Plate menahan tuan rumah Boca Juniors 2-2 di final Copa Libertadores.
Copa Libertadores merupakan kompetisi Liga Champions versi Amerika Selatan. Pemenang River Plate vs Boca Juniors akan tampil di Piala Dunia Antarklub 2018.
(bac)