Jakarta, CNN Indonesia -- Cedera yang dialami
Neymar membuat
Paris Saint-Germain dan timnas Brasil berbeda pendapat terkait tindakan yang harus diambil.
Menurut L'Equipe, dikutip dari
Marca, perbedaan terlihat dari pilihan cara penanganan cedera Neymar. Kubu PSG menilai cedera yang dialami Neymar butuh tindakan operasi dan hal itu tak terelakkan sedangkan Brasil tidak ingin Neymar menjalani operasi.
Brasil ingin Neymar menjalani terapi untuk mengobati cedera ini. Namun, keputusan akhir disebut tetap ada di tangan PSG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cedera di kaki kanan Neymar ini membuat PSG mengalami kerugian besar jelang laga babak 16 besar Liga Champions. PSG akan menghadapi Manchester United yang performanya kembali menanjak. Kehilangan Neymar jelas membuat kekuatan PSG menurun.
Duel PSG lawan Manchester United 12 Februari di Old Trafford, sedangkan leg kedua dijadwalkan 6 Maret mendatang. Cedera Neymar sendiri diprediksi bakal membuatnya menepi selama dua bulan dari lapangan.
 Neymar kemungkinan absen selama dua bulan. (REUTERS/Marko Djurica) |
Pelatih timnas Brasil, Tite sudah menegaskan dirinya tidak akan memanggil Neymar dalam laga persahabatan pada Maret mendatang.
"Neymar tidak akan membayar mahal terhadap risiko kesehatan. Saya mungkin akan kehilangan pekerjaan, namun saya tidak akan meletakkan tanggung jawab pada bahu Neymar dengan memanggilnya [ketika ia cedera]," ucap Tite.
Pada tahun lalu, Neymar juga mengalami cedera retak tulang metatarsal. Saat itu, Neymar harus istirahat hingga pengujung kompetisi.
Cedera yang dialami Neymar bahkan sempat mengancam keikutsertaannya di Piala Dunia 2018. Neymar akhirnya bisa tampil di Piala Dunia 2018, namun Brasil kalah dari Belgia.
(ptr/bac)