Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
timnas Thailand U-22 Alexandra Gama ingin menampilkan kekuatan terbaik Gajah Perang pada final
Piala AFF U-22 2019 ketika menghadapi
Timnas Indonesia U-22, Selasa (26/2), termasuk memainkan penyerang bernomor punggung 10 Korrawit Tasa.
Gama menegaskan tidak akan melepaskan peluang meraih gelar juara Piala AFF U-22 tahun ini kendati harus melewati laga semifinal yang berlangsung selama lebih dari 120 menit.
Pada masa istirahat pelatih asal Brasil itu memfokuskan pada pemulihan kondisi kebugaran pemain sebelum memberi menu latihan dengan bola, termasuk penyelesaian akhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bermain selama 120 menit dan hanya memiliki waktu satu hari sebelum final, para pemain masih merasa letih. Untuk itu kami memberi waktu bagi pemain untuk melakukan penyegaran pemain sebelum berlatih secara penuh," kata Gama dilansir
Siamsport.
Dalam laga pamungkas, Gama berencana memainkan Tasa. Penyerang 18 tahun yang bermain di klub Muangthong United. Pemilik nomor punggung 10 itu bermain penuh pada laga pertama menghadapi Timor Leste.
 Timnas Thailand dan Indonesia kerap bertemu di berbagai kelompok umur. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sementara pada laga menghadapi Filipina dan Vietnam, Tasa tidak bermain karena sempat mengalami cedera.
"Korrawit Tasa mengalami cedera setelah pertandingan pertama dan baru kembali bermain pada babak kedua pada laga kemarin [menghadapi Kamboja] dan akan kembali bermain dalam laga sesungguhnya dalam partai final, tentunya kami akan menurunkan skuat terbaik," ujar Gama.
Tasa belum pernah mencetak gol dalam perhelatan Piala AFF U-22 2019, namun pemain belia tersebut memiliki pengalaman membela Timnas Thailand U-16 dan U-19. Bahkan menjadi juara Piala AFF U-16 bersama Gajah Perang.
Menghadapi Timnas Indonesia U-22 di laga final, Gama memastikan tidak akan memandang anak asuh Indra Sjafri dengan sebelah mata.
"Kami tidak bisa meremehkan Indonesia. Mereka mengalahkan Vietnam, saya sempat melihat performa dan mempelajari metode permainan mereka," kata Gama.
[Gambas:Video CNN] (nva/har)