Jakarta, CNN Indonesia -- Selain keberhasilan
Timnas Indonesia U-22 menjadi juara
Piala AFF U-22 2019,
Marinus Wanewar pun menorehkan kesuksesan individu dengan mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak.
Marinus yang mencetak tiga gol selama perhelatan Piala AFF U-22 2019 menjadi pencetak gol terbanyak bersama dengan dua pemain lain, yakni Saringkan Promsupa dari Thailand, dan Tran Danh Trung dari Vietnam.
Pemain Bhayangkara FC itu gagal menambah gol di partai final ketika menghadapi Thailand. Tiga gol Marinus dibukukan pada fase grup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marinus tidak menjadi penyerang utama ketika Timnas Indonesia U-22 menjalani laga pertama menghadapi Myanmar yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
Gol pertama Marinus dibukukan ketika menghadapi Malaysia. Gol yang dilesakkan dari jarak dekat setelah sempat diadang kiper Muhammad Haziq Nadzli membuat Indonesia memimpin 1-0 sebelum laga berakhir imbang 2-2.
Marinus kemudian tampil sebagai pencetak gol kemenangan pada laga terakhir fase grup menghadapi tuan rumah Kamboja. Gol jarak dekat dengan kaki kiri pada menit ke-19 dan gol dari dalam kotak penalti pada menit ke-83 membuat Marinus menjadi pencetak gol terbanyak.
 Marinus Wanewar melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Kamboja. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) |
Pada laga semifinal, Marinus yang kembali mendapat kepercayaan sebagai pemain inti tidak mampu melesakkan gol.
Tampil mencuri perhatian, Marinus juga sempat mendapat sorotan setelah laga menghadapi Kamboja pada laga terakhir fase grup. Pemain yang pernah merumput di Persipura Jayapura itu sempat mendapat perlakuan rasial yang dilakukan suporter dan pemain Kamboja.
Marinus mengaku suporter dan pemain melakukan aksi tidak terpuji. Bahkan di akhir pertandingan, salah seorang pemain Kamboja menolak untuk berjabat tangan dengan Marinus. Pemain yang musim lalu membela Bhayangkara FC itu juga sempat memberikan jempol terbalik kepada pemain Kamboja usai pertandingan sambil tersenyum.
Bomber 21 tahun itu juga mengaku tidak mengetahui alasan kenapa pemain Kamboja menolak untuk bersalaman dengannya.
Selain itu, sempat muncul juga berita di media Vietnam yang menuding Marinus melakukan pencurian umur. Sebuah isu yang hanya dianggap sebagai bunga-bunga pertandingan bagi Indra Sjafri.
(nva/bac)