Jakarta, CNN Indonesia --
Ajax Amsterdam membawa semangat 'The Class of 1995' sebagai inspirasi untuk menyingkirkan
Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar
Liga Champions yang akan dihelat di Santiago Bernabeu, Selasa (5/3) waktu setempat.
De Godenzonen punya misi berat untuk membalikkan kekalahan 1-2 pada leg pertama di Amsterdam. Namun, kenangan Ajax juara Liga Champions 1995 bisa jadi pelecut motivasi skuat arahan Erik ten Hag untuk meraih hasil positif di Madrid.
Raksasa Belanda itu wajib menang dengan skor minimal 2-0 di Madrid untuk mengamankan tiket ke perempat final. Hasil seri apalagi kalah tak akan membantu Ajax melangkah lebih jauh di kompetisi elite Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan di Bernabeu memang bukan misi mudah bagi Ajax mengingat lawan yang dihadapi adalah tim juara bertahan Liga Champions. Namun, Matthijs de Ligt dkk berupaya untuk mengembalikan kejayaan Ajax di Liga Champions 1995/1996.
Pada edisi tersebut, Ajax justru yang berstatus sebagai juara bertahan saat bertemu Los Blancos di Bernabeu pada penyisihan grup. Skuat yang kala itu dilatih Louis van Gaal dihuni sederet pemain bintang.
Nama-nama seperti kiper Edwin Van der Sar, De Boer bersaudara (Frank dan Ronald), Jari Litmanen, Patrick Kluivert, Marc Overmars, dan Edgar Davids, jadi tulang punggung Ajax pada masa itu.
 Ajax Amsterdam kalah 1-2 dari Real Madrid di Amsterdam. (REUTERS/Wolfgang Rattay) |
Ajax pun tampil gemilang di markas lawan. Setelah dua gol dianulir di babak pertama, mereka berhasil mencetak dua gol usai jeda lewat aksi Litmanen dan Kluivert.
Suporter Real Madrid yang dikenal kritis memberikan
applaus meriah kepada skuat Ajax yang tampil fantastis.
Memang perubahan besar terjadi setelah 24 tahun silam. Namun, Ajax berharap semangat tahun 1995 akan menjadi suntikan moral untuk mendepak Real Madrid dari peta persaingan Liga Champions.
"Saya percaya Ajax bisa mendapatkan gelar Liga Champions lagi," kata mantan pelatih Ajax, Louis van Gaal, seperti dikutip
Marca.
"Tim ini sedang berada di level tinggi dan bisa memberikan banyak kebahagiaan bagi sepak bola Belanda, termasuk perjuangan untuk menyingkirkan Madrid," ujarnya.
(jal)