Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan dua kesebelasan dari satu negara dalam laga final
Liga Champions merupakan tren yang baru muncul pada tahun 2000-an, menyusul perubahan aturan yang digunakan UEFA. Musim ini
Tottenham Hotspur akan bertemu
Liverpool.
Ketika masih bernama turnamen Piala Champions, sejak musim 1955/1956 hingga musim 1991/1992, tidak ada
final yang melibatkan dua klub dari satu negara lantaran hanya ada satu wakil yang berhak mewakili sebuah negara.
Memang sempat ada beberapa kesempatan ketika sebuah negara mengirimkan dua wakil, khususnya bagi negara yang memiliki klub dengan status juara bertahan, namun tidak ada pertemuan sesama satu negara pada partai puncak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah lantas berubah seiring peraturan yang memperbolehkan satu negara mengirim lebih dari satu wakil, tepatnya pada musim 1997/1998.
Berselang dua musim sejak pemberlakuan pengiriman lebih dari satu wakil, tepatnya pada musim 1999/2000, tercipta untuk kali pertama final yang mempertemukan klub-klub dari asal negara yang sama. All Spanish Final antara Real Madrid dan Valencia menjadi penanda awal.
Madrid vs Valencia 1999/2000Perjumpaan dua klub Liga Spanyol itu lebih merupakan pelampiasan kegagalan di liga domestik yang jatuh ke tangan Deportivo La Coruna. Madrid dan Valencia merontokkan klub-klub yang cukup terpandang pada masa itu seperti Bayern Munchen, Barcelona, dan juara bertahan Manchester United.
Pada laga final gol-gol dari Fernando Morientes, Steve McManaman, dan Raul Gonzales memastikan Madrid meraih gelar Liga Champions yang kedelapan sepanjang sejarah.
AC Milan vs Juventus 2002/2003Setelah duel antar sesama wakil Spanyol, Italia menunjukkan keperkasaan sebagai pemilik kompetisi terbaik di Eropa dengan menempatkan Milan dan Juventus di laga pemungkas. Bahkan klub-klub Serie A menjadi penguasa semifinal dengan tambahan keberadaan Inter Milan, sementara satu tempat lain pada babak empat besar dihuni Real Madrid.
Milan tampil sebagai pemenang. Setelah skor 0-0 selama 120 menit, keunggulan 3-2 di babak adu penalti memastikan Rossoneri berjaya.
Man United vs Chelsea 2007/2008 Man United merayakan kemenangan atas Chelsea di final Liga Champions 2008. (AFP PHOTO / Paul Ellis) |
Man United dan Chelsea terlibat dalam duel sengit dalam perebutan gelar Liga Inggris 2007/2008. Pada akhirnya The Red Devils tampil sebagai kampiun dengan keunggulan dua poin di klasemen.
Dua klub tersebut kembali bertemu dalam final Liga Champions. Kembali Chelsea harus melihat Man United tampil sebagai juara. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak tambahan. Pada babak adu penalti Cristiano Ronaldo gagal melesakkan bola, John Terry terpeleset dan Edwin van der Sar mengamankan penalti Nicolas Anelka. Man United menang 6-5.
Bayern Munchen vs Borussia Dortmund 2012/2013Jerman seperti tak ingin ketinggalan pamer kekuatan dengan menyusul menciptakan final satu negara. Raksasa Munchen bertemu dengan Dortmund sebagai penantang. Die Roten menggapai treble. Usai menjadi juara Bundesliga, dan Piala Jerman, Munchen kemudian menaklukkan Die Borussen.
Gol Mario Mandzukic sempat membawa Munchen unggul sebelum Ilkay Guendogan menyamakan kedudukan. Kemenangan dipastikan gol Arjen Robben satu menit sebelum waktu normal usai.
Real Madrid vs Atletico Madrid 2013/2014 Real Madrid dan Atletico Madrid berjumpa dua kali di final Liga Champions. (Juan Medina) |
Setahun berselang setelah final sesama klub Jerman, all Spanish final kembali terjadi di final Liga Champions. Madrid kembali tampil menjadi salah satu finalis bersama dengan Atletico Madrid yang berstatus sebagai juara La Liga ketika itu.
Atletico hampir meraih gelar Liga Champions untuk kali pertama setelah unggul 1-0 berkat gol Diego Godin. Namun pada menit-menit akhir pertandingan, Sergio Ramos menyamakan kedudukan. Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo kemudian memantapkan kemenangan Madrid pada babak tambahan.
Real Madrid vs Atletico Madrid 2015/2016Duel sesama klub asal ibu kota Spanyol terjadi untuk kali kedua. Sama seperti pada pertemuan final dua tahun sebelumnya, pertandingan Derbi Madrid berlangsung lebih dari 90 menit. Ramos mencetak gol lebih dulu disusul Yannick Carrasco.
Pertandingan berlanjut ke babak adu penalti. Lima eksekutor Madrid sukses menjalankan tugas. Sementara Juanfran tidak mampu membobol gawang Keylor Navas. Kemenangan tersebut merupakan awal kesuksesan hattrick beruntun Madrid di Liga Champions sebelum mengalahkan Juventus dan Liverpool pada dua musim selanjutnya.
(har)