Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bintang
Arsenal, Jack Wilshere, mengaku sempat mempertimbangkan gantung sepatu saat masih berusia 24 tahun.
Wilshere yang saat ini berseragam West Ham United akrab dengan cedera sepanjang karier profesionalnya. Namun, Wilshere mengungkapkan kondisi kesehatan putranya yang membuat ia sempat berniat meninggalkan olahraga yang dicintainya tersebut pada musim 2015/2016.
Putra Wilshere, Archie, kerap mengalami kejang saat tengah malam yang membuat Wilshere dan sang istri, Andriani, susah tidur. Masalah kesehatan itu dialami Archie bertepatan dengan cedera Wilshere yang akhirnya membuat sempat menepi selama delapan bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menderita cedera yang berbeda dan tipe cedera yang punya pengaruh berbeda untuk kondisi mental saya. Saya selalu berpikir tentang satu cedera dan cedera ini selalu ada di kepala saya," ujar Wilshere saat berbicara kepada untuk kisah dokumenter bersama Athlete Stance dilansir
Daily Mail.
 Jack Wilshere merupakan salah satu pemain berbakat Arsenal dan timnas Inggris di masanya. (Reuters/Carl Recine) |
"Saat itu tahun 2016, atau mungkin 2015, saya mengalami cedera saat latihan. Itu sulit diterima karena ketika saya pulang ke rumah dan tiba-tiba anak saya yang masih berusia empat tahun tergeletak di lantai karena kejang-kejang," ia melanjutkan.
Wilshere menceritakan kejang-kejang yang dialami Archie terus berulang sejak saat itu. Hampir setiap hari dalam kurun waktu tiga atau empat bulan ada saat di mana dirinya harus bangun tengah malam untuk mengantarkan Archie ke rumah sakit.
"Saya dan istri saya bangun tengah malam karena kejang-kejang yang dialami Archie terjadi saat itu. Kami menaruhnya kembali ke tempat tidur, namun kami tidak bisa tidur karena kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya," ucap Wilshere.
"Saya melupakan sepak bola saat itu. Saya ingat berkata kepada istri saya, 'saya tidak yakin bisa melakukan hal ini (bermain sepak bola) lagi."
Wilshere merupakan salah satu bakat terbaik yang dimiliki Arsenal dan timnas Inggris saat masih remaja. Pria kelahiran Stevenage, London itu sudah menembus tim utama Arsenal saat berusia 16.
Sialnya, karier Wilshere malah berjalan stagnan karena cedera yang terus menghampiri. Alhasil, karier pemain 27 tahun itu tidak pernah benar-benar mencapai puncak.
Meski demikian, Wilshere akhirnya menyadari bahwa sepak bola bukan segalanya setelah persoalan kesehatan yang dialami Archie.
"Ini membuat kamu menyadari bahwa sepak bola bukan segalanya. Hanya sedikit orang yang tahu, itulah mengapa saya sangat menghormati Arsene Wenger karena dia pria hebat. Dia mengatakan kepada saya, dengar, kamu selesaikan persoalan anak kamu tidak peduli berapa lama waktunya," tutur Wilshere.
(jal/bac)