Jakarta, CNN Indonesia --
Philippe Coutinho dan
Alexis Sanchez masuk dalam jajaran pemain-pemain bintang yang tampil buruk di musim 2018/2019. Namun kini mereka berhasil bangkit di
Copa America 2019.
Coutinho gagal memenuhi ekspektasi Barcelona untuk mengisi kekosongan Neymar yang hengkang ke PSG pada 2017.
Coutinho kesulitan beradaptasi dengan pola main yang diinginkan oleh Ernesto Valverde dan akhirnya malah lebih sering duduk di bangku cadangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah keberuntungan bagi Coutinho, pelatih Brasil, Tite tetap memanggil Coutinho ke skuat Brasil meskipun ada sejumlah pemain lainnya yang lebih mencuri perhatian.
Nasib baik makin bertambah untuk Coutinho lantaran Neymar cedera sehingga ia lebih diandalkan untuk mengisi susunan pemain inti.
 Alexis Sanchez bersinar bersama timnas Chile. (REUTERS/Rodolfo Buhrer) |
Dari tiga laga yang dilakoni Brasil, Coutinho selalu dimainkan sejak menit awal. Keputusan Tite terbilang tepat lantaran Coutinho menyumbang dua gol dan memberikan satu assist dalam tiga laga yang telah dimainkan Brasil.
Coutinho pun sukses membawa Brasil lolos ke perempat final dengan status juara grup.
Hal yang sama juga dilakoni oleh Alexis Sanchez. Dibandingkan Coutinho, perjalanan Alexis Sanchez di Manchester United lebih parah dibandingkan Coutinho.
Sanchez hanya menceploskan dua gol dalam 27 pertandingan bersama Manchester United musim lalu. Ia juga tak bisa diharapkan untuk mengangkat 'Setan Merah' dari keterpurukan.
Namun begitu tampil bersama timnas Chile, Sanchez bisa kembali mengeluarkan potensi terbaiknya.
Dalam dua laga yang dijalani Chile, Sanchez selalu mencetak gol. Dengan kontribusi gol dari Sanchez, Chile saat ini ada di puncak klasemen dengan nilai enam poin.
Chile hanya butuh hasil imbang di laga terakhir untuk mempertahankan posisi puncak klasemen dari ancaman Uruguay.
Chile sendiri merupakan juara bertahan dalam dua edisi terakhir di Copa America 2019.
(ptr/sry)