Rivalitas Semu Persija dan Persib

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jul 2019 19:48 WIB
Klaim rivalitas Persija Jakarta vs Persib Bandung menjadi semu jika melongok kilas balik sejarah persahabatan para pendiri dan peta persaingan kedua klub.
Suporter Persija Jakarta punya sejarah hubungan baik dengan Persib Bandung. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan, Persija Jakarta diklaim sebagai rival Persib Bandung di pentas sepak bola nasional. Namun, anggapan itu menjadi semu jika melongok kilas balik sejarah dan peta persaingan kedua klub.

Para pendiri klub, MH Thamrin sebagai pembina Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) atau cikal bakal berdirinya Persija, punya hubungan erat dengan Otto Iskandardinata yang merupakan tokoh nasional dan tokoh sepak bola di Bandung.

Baik Thamrin maupun Otto merupakan sahabat sekaligus tokoh nasional yang menaruh perhatian di dunia sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Abidin Side yang melansir Surat Kabar Pemandangan, keakraban Thamrin dan Otto terlihat dalam jeda pertandingan persahabatan antara VIJ melawan PSIB (Persib) pada 2 Desember 1933.

Duel Persija vs Persib memanas karena gengsi kedua suporter.Duel Persija vs Persib memanas karena gengsi kedua suporter. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Pertandingan tersebut melibatkan elite-elite politik antara Tim Gemuk yang diisi Thamrin dan kolega dengan Tim Kurus yang dihuni Otto dan kawan-kawan yang berlangsung dengan bersahabat. Otto yang dijuluki Si Jalak Harupat kini dijadikan nama stadion kebanggaan Maung Bandung.

Dari segi persaingan, Persija dan Persib tercatat mencicipi kejayaan di masa yang berbeda. Macan Kemayoran yang masih bernama VIJ lebih mendominasi era 1930-an, kemudian dilanjutkan pada 70-an setelah berganti identitas sebagai Persija.

Dari masa ke masa, Persija sukses mengoleksi 11 gelar atau tiga trofi lebih banyak dari Persib di level kompetisi. Terakhir, Macan Kemayoran sukses menjuarai Liga 1 2018.

Hubungan suporter Persib dan Persija tak bagus sejak dua dekade terakhir.Hubungan suporter Persib dan Persija tak bagus sejak dua dekade terakhir. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
Sedangkan Persib lebih banyak mengoleksi trofi juara sejak 80-an. Maung Bandung menjadi juara Liga Super Indonesia (ISL) 2014, kompetisi yang digelar di luar kompetisi resmi PSSI yang bergulir pada 2017.

Namun, rivalitas kedua klub mulai meruncing dalam hal gengsi kota tetangga pada era 80-an. Kemudian persaingan semakin memanas di era 2000-an lewat perseteruan kedua suporter mereka, The Jakmania (Persija) dan Viking Persib Club, salah satu komunitas pendukung Persib.

Ketua Pengurus Pusat The Jakmania, Ferry Indrasjarief menilai perseteruan Jakmania dan Viking dimulai ketika putaran pertama Liga Indonesia 7 tahun 2001. Setelah Jakmania menerima Viking di Stadion Lebak Bulus pada Liga Indonesia 6 putaran kedua pada tahun 2000, Viking menawarkan The Jak datang ke Bandung.

"Di sana [Bandung] banyak sekali komunitas lain yang ternyata belum bisa menerima kami. Jadi waktu ke sana [Stadion Siliwangi, Bandung], kami kena musibah sehingga kita tidak bisa masuk [stadion]. Setelah itu mulailah perseteruan berkembang seperti bola salju," jelas Ferry ketika berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (8/7).

Haringga Sirla salah satu korban konflik Viking vs Jakmania.Haringga Sirla salah satu korban konflik Viking vs Jakmania. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Sebetulnya, lanjut Ferry, permusuhan itu bisa dihentikan bila tidak ada yel-yel ujaran kebencian yang berkumandang setiap kedua tim berjumpa. Sebab lewat yel-yel tersebut, orang yang tidak mengerti sejarah perseteruan jadi ikut terbawa emosi.

Hingga kini, konflik antara The Jakmania dan Viking kerap memakan korban nyawa suporter kedua tim.

Rivalitas Persija dan Persib Adalah Semu
"Sekali lagi, sejak berdiri [1997] The Jakmania tidak pernah diterima di sana [Bandung]. Tapi mereka [Viking dan Bobotoh] sudah berkali-kali kami terima di Jakarta. Belum pernah ada lempar-lemparan chant di tribun di antara kami. Tapi pada saat Liga Indonesia 6 Tahun 2000, ketika mereka pulang [dari Stadion Lebak Bulus], anak The Jak ngikutin dan mengiringi mereka dengan lagi Halo-Halo Bandung," terangnya.

Setelah lima tahun berselang, Persija bakal kembali menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, untuk pertama kalinya setelah 2014. Pertemuan yang bakal digelar, Rabu (10/7), bakal tercatat dalam sejarah besar sepak bola Indonesia, khususnya kedua tim.

Ketua The Jakmania Ferry Indrasjarief terus mengupayakan perdamaian dengan Bobotoh.Ketua The Jakmania Ferry Indrasjarief terus mengupayakan perdamaian dengan Bobotoh. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Penantian panjang ini diharapkan bisa menjadi momentum positif menuju perdamaian, meski suporter tim tamu tidak diperkenankan hadir di tribune.

"Rivalitas ini sebetulnya terbentuk bukan karena prestasi, tapi perselisihan suporter. Makanya saya berharap kepercayaan dari pihak kepolisian dan GBK harus dihargai teman-teman Jakmania dengan menjalani pertandingan ini secara tertib. Tidak usah terpancing akun [media sosial] tidak jelas. Datang ke Senayan dengan tujuan nonton Persija," ucap Ferry.

Pentolan Viking, Heru Joko juga mengamini bahwa Jakarta dan Bandung merupakan saudara dekat. Dan, sepak bola mestinya jadi alat perjuangan yang dipakai kedua daerah.

"Harusnya sepak bola itu diperjuangkan untuk menjadi sebuah hiburan yang aman dan damai. Kondisi ini harus dikembalikan seperti dulu dan ini usaha bersama," ujar Heru kepada CNNIndonesia.com.

Pentoloan Jakmania dan Viking punya hubungan harmonis.Pentoloan Jakmania Ferry Indra Sjarief dan Heru Joko dari Viking punya hubungan harmonis.
Heru juga mengatakan bahwa rivalitas yang terjadi antara The Jakmania dan Viking merupakan rivalitas semu yang seharusnya tidak perlu terjadi.

"Ya, kami pernah datang ke Lebak Bulus tahun 2000 dan kami disambut baik. Semuanya positif saja. Dulu kami juga dekat, The Jak main ke Bandung, kami main ke Jakarta. Tapi sampai di kejadian di Stadion Siliwangi tahun 2000," ungkap Heru yang enggan mengorek luka lama permusuhan.

"Ya, ini semua hanya rivalitas semua. Sudahlah, sudahi ini semua, waktunya untuk berdamai," ujar Heru yang belakangan mulai rutin mengadakan agenda bersama dengan Ferry Indrasjarief.

Rabu (10/7), Persija akan menjamu Persib di SUGBK dalam lanjutan Liga 1 2019. Suporter tim tamu tidak diperkenankan hadir di stadion demi menghindari konflik antarsuporter yang sudah mengakar hampir dua dekade terakhir.

Keputusan ini diambil setelah beragam rekonsiliasi yang digelar tak membuahkan hasil. Apalagi korban nyawa terus berjatuhan karena aksi nekat segelintir suporter yang memaksa hadir demi eksistensi diri. (ttf/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER