Mengenal Formula E, Pesaing F1 yang Akan Digelar di Jakarta

nva | CNN Indonesia
Senin, 15 Jul 2019 10:21 WIB
Formula E merupakan balap mobil listrik yang berada di bawah otoritas FIA yang kerap digadang-gadang bakal menjadi balap mobil masa depan.
Rio Haryanto ketika menjajal mobil Formula E. (Sam Bloxham/LAT/Formula E)
Jakarta, CNN Indonesia -- Formula E merupakan balap mobil listrik yang berada di bawah otoritas Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang kerap digadang-gadang bakal menjadi balap mobil masa depan.

Balapan ini digagas presiden FIA Jean Todt, Alejandro Agag, dan Antonio Tajani pada 2011. Sementara seri pertama Formula E dimulai pada 13 September 2014 di Beijing, China.
Adu kebut mobil elektrik ini juga memiliki kemiripan dengan Formula 1 dalam hal tim dan pebalap. Satu tim dihuni dua pebalap. Pada musim 2018/2019 terdapat 11 tim. Terdapat berbagai merek otomotif tenar dalam balapan ini layaknya balap jet darat yang lebih dulu tenar.

Tiap-tiap mobil yang ikut serta memiliki kekuatan maksimal sebesar 250 kilowatt yang bisa mencapai kecepatan hingga 280 kilometer perjam.

Formula E, Balap Mobil Listrik Pesaing F1Balap Formula E sudah dimulai sejak 2014. (Javier Galeano)
Namun pada saat balapan, semua pebalap hanya diperkenankan menggunakan tenaga sebesar 200 kW. Dalam balapan musim kelima diperkenalkan Attack Mode, dengan demikian pebalap bisa menambah daya 25kW di area tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perolehan poin Formula E juga menggunakan sistem yang dianut FIA yakni hanya 10 pebalap terdepan yang berhak atas poin dengan urutan 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1.

Balapan berlangsung 45 menit ditambah satu lap. Sebelumnya ada sesi latihan berdurasi 45 menit dan 30 menit serta sesi kualifikasi. Pebalap tercepat di sesi kualifikasi berhak mendapat tiga poin.

Formula E, Balap Mobil Listrik Pesaing F1
Dalam Formula E tidak dikenal pergantian ban, kecuali karena rusak atau tertusuk benda, karena permukaan ban sudah disesuaikan dengan berbagai macam cuaca. Selain itu pit stop yang sempat ada, hingga musim keempat, juga sudah dihilangkan.

Rio Haryanto yang pernah menjadi pebalap F1 juga pernah merasakan berada di balik kemudi mobil Formula E pada 2017 setelah mendapat ajakan dari Agag. Ketika itu CEO Formula E itu menilai Rio bisa mempopulerkan Formula E di Indonesia.

Beberapa pebalap F1 juga turut meramaikan kompetisi Formula E seperti Felipe Massa, Sebastien Buemi, Stoffel Vandoorne, Felipe Nasr, dan juara bertahan Jean-Eric Vergne.

Pada Minggu (14/7) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil Formula E pada pertengahan 2020.

Namun hingga kini belum ada informasi dari FIA soal penunjukkan Jakarta sebagai salah satu tuan rumah ajang balapan internasional tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER