Jakarta, CNN Indonesia -- Mendiang Agung Santoso atau yang dikenal dengan
Agung Hercules ternyata pernah menjadi atlet binaraga sebelum terjun di dunia selebritas.
Dirangkum dari berbagai sumber, Agung ternyata pernah menjadi atlet pra Pekan Olahraga Nasional (PON) di Malang pada 1998. Ia meraih peringkat keenam di cabang olahraga angkat besi di event tersebut.
Kariernya tak moncer di dunia angkat besi, Agung kemudian beralih ke binaraga. Ia sempat mewakili Jawa Timur pada 1999-2000 dan menjuarai sejumlah turnamen binaraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Popularitas Agung menanjak setelah menciptakan lagu Astuti pada 2003. Ia semakin bersinar di dunia hiburan setelah mendapat tawaran berakting di sinetron dan film.
 Agung Hercules meninggal dunia setelah menderita kanker otak. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari) |
Sarjana Pendidikan Olahraga ini juga sempat mencari sensasi dengan menggelar adu panco melawan tiga orang sekaligus. Hal ini diketahui lewat unggahan video di Twitter lewat akun @agunghercules pada 29 Maret 2016.
Kecintaan kepada dunia olahraga pun menular saat Agung memutuskan untuk membuka usaha kuliner bernama Bakso Barbel. Bentuk bakso ini berbeda dengan bakso kebanyakan lantaran seperti barbel.
Tak hanya bakso mirip barbel, perabotan dan gerainya pun didekorasi dengan gambar atau bentuk barbel. Popularitasnya melambung sejak bernyanyi dangdut menggunakan mik barbel.
Seiring waktu, Agung mengikuti perkembangan zaman dengan membuat saluran pribadi di YouTube. Hingga berita ini dibuat, saluran Agung Hercules TV sudah memiliki kurang lebih 179 ribu pelanggan.
Video-video Agung di YouTube tidak jauh-jauh dengan olahraga seperti tutorial melakukan squat, tips fitnes pakai semen, dan tes lari 100 meter seperti pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri. Total ada 75 video di akun YouTube Agung, dan mungkin tidak akan ada lagi video yang bertambah.
Agung meninggal dunia di usia ke-48 pada 1 Agustus 2019, setelah berjuang melawan kanker otak. Pria kelahiran 9 Februari 1971 itu berpulang setelah menjalani perawatan intensif selama sebulan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
(map/jun)