Jakarta, CNN Indonesia -- Proses naturalisasi bek
Persebaya Surabaya, Otavio Dutra, diklaim agen sang pemain, Hidayat, akan rampung pada 17 Agustus 2019.
Setelah mendapat rekomendasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Komisi X DPR RI pada Rabu (24/7) lalu, Hidayat mengatakan berkas Dutra seharusnya langsung ditandatangani Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pada Senin (29/7).
"Namun karena keesokan hari setelah rapat dari Komisi X DPR RI itu ada reses, jadi tidak jadi tanda tangan. Mereka [DPR RI] sidang paripurna keesokan harinya [25 Juli 2019]. Jadi, mereka pada libur," kata Hidayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Ketua DPR sudah menandatangani surat rekomendasi, Hidayat mengatakan proses naturalisasi Dutra akan rampung jika Presiden Joko Widodo memberikan tanda tangan.
 Otavio Dutra membela Persebaya Surabaya. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
"Kabar terakhir, Ketua DPR bakal tanda tangan pada 15 Agustus 2019. Kalau sudah ditandatangani DPR, dua hari kemudian [17 Agustus 2019] langsung ditandatangani Pak Jokowi," ucap Hidayat.
Senada dengan Hidayat, Dutra mengatakan masih menunggu kabar dari DPR. Bek 35 tahun itu mengaku tidak sabar menjadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia.
"Ya, harapan saya bisa selasai cepat. Saya tidak sabar untuk ambil paspor. Tapi saya harus menunggu mereka [DPR RI] dulu," ucap mantan pemain Bhayangkara FC tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi menerangkan proses naturalisasi harus sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia.
Menpora telah menerbitkan rekomendasi untuk naturalisasi Dutra melalui surat nomor S.2.28.1/MENPORA.SET.BII/II/2019 pada 28 Februari 2019 kepada Kementerian Hukum dan HAM. Dasar penerbitan rekomendasi berupa surat permohonan Direktur Persebaya Surabaya nomor 110/PT.PI-IX/2018 pada 27 September 2018 perihal 'Permohonan Rekomendasi Naturalisasi'.
Otavio juga diproyeksikan untuk ikut serta membela Timnas Indonesia dalam ajang internasional, sebagaimana diminta pelatih Simon McMenemy melalui surat pada 13 Februari 2019.
"Kami harus sepakat pemberian penghargaan berupa naturalisasi bagi atlet merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas kontribusi yang telah diberikan dalam pengembangan cabang olahraga," ujar Imam.
(map/har)