Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia U-18 kurang sabar ketika menghadapi
Malaysia di semifinal
Piala AFF U-18 di Stadion Go Dau, Sabtu (17/8). Dalam laga tersebut Sutan Zico dan kawan-kawan kalah 3-4.
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-18, Fakhri Husaini, mengatakan skuat Merah Putih kehilangan banyak peluang. Ia menyampaikan konsentrasi pemain juga mulai berkurang lantaran bermain selama 120 menit.
"Gol keempat tadi terjadi saat kami harus kehilangan Dewa [Santosa, bek Timnas Indonesia U-18] yang sedang menerima perawatan di tepi lapangan dan kami bermain dengan 10 pemain," kata Fakhri usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sangat mempengaruhi permainan kami. Kami kehilangan momentum, dan mereka [pemain Timnas Indonesia U-18] kurang sedikit bersabar dalam memanfaatkan peluang," Fakhri menambahkan.
Meski demikian Fakhri salut dan memuji perjuangan serta kerja keras para pemainnya. Di mata mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, untuk sampai semifinal Garuda Nusantara memberikan banyak perjuangan. Fakhri mengatakan kekalahan dari Malaysia bukan akhir Timnas Indonesia U-18 dan tak ada yang perlu disesalkan.
 Timnas Indonesia U-18 kalah karena bermain dengan 10 pemain. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang) |
Pemain Timnas Indonesia U-18, lanjut Fakhri, sudah berjuang. Ia merasa anak didiknya sudah memberikan segalanya demi bangsa dan negara. Meskipun gagal memberikan kemenangan di Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.
"Terima kasih kepada suporter yang sudah datang mendukung kami," ucap dia.
Senada dengan Fakhri, gelandang Timnas Indonesia U-18 Brylian Negiehta Dwiki Aldama mengaku sudah berjuang maksimal.
Brylian menerangkan semua sudah menunjukkan seluruh kemampuan di atas lapangan. Ia juga memohon maaf belum bisa memberikan kemenangan untuk Indonesia.
"Terima kasih untuk suporter yang sudah datang dan mendukung kami. Kami akan bangkit di laga berikutnya," ujar pemain bernomor punggung 18 itu.
[Gambas:Video CNN] (map/jal)