Peluang Ahsan/Hendra Ciptakan Rekor Langka di Kejuaraan Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan punya peluang menciptakan rekor langka pada keikutsertaan mereka di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Kejuaraan Dunia 2019 merupakan kejuaraan dunia ketiga yang diikuti oleh Ahsan/Hendra sebagai pasangan. Dalam dua keikutsertaan sebelumnya, Ahsan/Hendra mampu mengakhiri turnamen dengan status juara.

Lihat juga: MotoGP Inggris: Rossi Beri Bukti Belum Habis Usai Start Kedua

Pada Kejuaraan Dunia 2013 yang merupakan kejuaraan dunia perdana Ahsan/Hendra, mereka mampu mengakhiri turnamen dengan keluar sebagai juara. Di laga final, Ahsan/Hendra mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-13 dan 23-21.

Setahun berikutnya Ahsan/Hendra tak ikut Kejuaraan Dunia 2014 karena mengalami cedera. Mereka kehilangan kesempatan untuk coba mempertahankan gelar.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat juara di Kejuaraan Dunia 2015. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)

Pada Kejuaraan Dunia 2015, Ahsan/Hendra kembali menunjukkan taringnya. Dalam turnamen yang berlangsung di Jakarta tersebut, Ahsan/Hendra menjadi juara usai mengalahkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan 21-17 dan 21-14.

Setelah Olimpiade 2016 usai, Ahsan/Hendra berpisah dan tak tampil bersama di Kejuaraan Dunia 2017. Ahsan/Hendra kembali berpasangan di 2018, tetapi juga tidak bermain di Kejuaraan Dunia.

Ahsan/Hendra baru kembali tampil di Kejuaraan Dunia pada edisi 2019. Ahsan/Hendra datang dengan status unggulan keempat dan berhasil lolos ke babak final.

Di babak final Ahsan/Hendra akan menghadapi Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Jika mampu menang atas ganda Jepang tersebut, maka rekor 100 persen Ahsan/Hendra tetap terjaga.

Kejuaraan Dunia 2019 ini sendiri bisa jadi kejuaraan dunia terakhir yang dimainkan oleh Ahsan/Hendra. Sejauh ini Ahsan/Hendra menyatakan fokus pada karier mereka hingga Olimpiade 2020 dan belum lagi berpikir kelanjutan karier setelah itu.

Lihat juga: VIDEO: Prediksi Liga Italia 2019/2020

Usai edisi 2019, Kejuaraan Dunia baru akan kembali dimainkan pada 2021 karena turnamen ini tidak dilangsungkan pada tahun penyelenggaraan Olimpiade.

[Gambas:Video CNN] (ptr/har)