Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah Ketua Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI) Oegroseno melaporkan mantan Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Erick Thohir, ke Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dinilai Chief de Mission (CdM)
SEA Games 2019, Harry Warganegara, salah alamat.
Oegroseno menggugat Erick ke Polri karena dianggap melakukan penipuan sehingga tidak memberangkatkan cabor tenis meja di SEA Games Manila pada 30 November hingga 11 November.
Harry menyatakan kasus terkait PTMSI dan SEA Games tidak seharusnya dibawa ke ranah Kepolisian. Dia menegaskan sudah ada mekanisme lain di ranah keolahragaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Urusan olahraga itu ada di BAKI (
Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia). Tidak ada urusannya dengan kepolisian. Tapi kalau mau dilaporkan silakan," ujar Harry kepada CNNIndonesia.com, Jumat (25/10).
 Harry Warganegara Cdm kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Kepengurusan PTMSI sendiri masih mengalami perpecahan sejak 2016. Perpecahan tersebut hingga terbagi menjadi tiga kubu yaitu Oegroseno, Lukman Eddy, dan Peter Layardilay.
Harry menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan antara KONI, KOI dan Kemenpora serta dua kepengurusan PTMSI untuk menyelesaikan permasalahan mereka.
"Tapi sampai saat ini belum selesai juga. Dengan demikian, KOI punya hak untuk menskors kepengurusan PTMSI," ucap Harry.
(bac/jal)