Allegri Kandidat Kuat Latih Munchen Gantikan Kovac

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, digadang-gadang menjadi kandidat utama untuk melatih Bayern Munchen menggantikan Niko Kovac.

Munchen resmi memecat Kovac dari kursi kepelatihan pada Minggu (3/11) waktu setempat. Keputusan ini diambil sehari setelah Die Roten mengalami kekalahan telak atas Eintracht Frankfrut dengan skor 1-5. Ini merupakan kekalahan terbesar Bayern dalam 10 tahun terakhir.

Lihat juga: Bonek Marah Gubernur Jatim Sebut GBT Bau Sampah

Kekalahan Bayern atas Frankfrut bukanlah yang pertama pada musim ini di Liga Jerman. Sebelumnya Munchen telah mengalami kekalahan lebih dulu oleh Hoffenheim di kandang dengan skor 1-2.

Robert Lewandowski dan kawan-kawan kini merosot ke posisi empat klasemen Liga Jerman dengan mengoleksi 18 poin, terpaut empat poin dari Borussia Monchengladbach yang kini kokoh di posisi teratas.

Pemecatan Kovac dilakukan melalui persetujuan bersama antara sang pelatih dan petinggi klub, Presiden Uli Hoeness, CEO Karl Heinz Rummenigge, dan Direktur Teknik Hasan Salihamidzic.

[Gambas:Video CNN]
"Performa Bayern dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa kami harus mengambil tindakan," kata Rummenigge seperti dikutip Sky Sports.

Lihat juga: Rossi Tertawa Dinilai Dovi Kurang Liar di MotoGP Malaysia

"Kami semua menyesali situasi ini. Saya ingin berterima kasih kepada Niko Kovac atas kinerjanya, terutama sudah mempersembahkan dua gelar musim lalu," sambungnya.

Niko Kovac dipecat dari kursi kepelatihan Bayern Munchen. (Christof STACHE / AFP)

Melihat prestasi yang kurang memuaskan, dilansir dari Daily Mail, Corriere dello Sport mengklaim Bayern kini tengah mengincar Allegri untuk mengisi posisi Kovac.

Pria 52 tahun itu sebelumnya mengungkapkan telah memiliki rencana untuk istirahat selama semusim usai menangani Juventus. Namun, kini ia menjadi kandidat utama untuk melatih Munchen.

Allegri sendiri telah mengalami musim yang fantastis bersama Juventus selama kurun waktu lima tahun. Ia sukses membawa Si Nyonya Tua memenangkan lima gelar Liga Italia Serie A berturut-turut, menyabet empat titel Coppa Italia, meraih dua gelar Piala Super Italia, dan berhasil membawa Juventus dua kali ke final Liga Champions. (mcf/har/bac)