Jakarta, CNN Indonesia -- Lifter
Eko Yuli Irawan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia usai juara pada nomor 61 kilogram putra
SEA Games 2019 di RSMC Ninoy Aquino Stadion, Manila, Senin (2/12).
Eko Yuli meraih medali emas setelah mencatat total angkatan 309 kilogram. Lifter berusia 30 tahun itu mencatat angkatan snatch 140 kilogram dan 169 kilogram di clean and jerk.
Eko Yuli mengalahkan dua pesaingnya Thach Kim Tuan (Vietnam) dengan total angkatan 304 kilogram dan Muhammad Aznil (Malaysia) yang membuat total angkatan 284 kilogram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raihan medali emas ini memperbaiki catatan Eko Yuli. Di SEA Games 2017, pria kelahiran Metro, Lampung hanya bisa merebut medali perak.
[Gambas:Video CNN]
Medali emas ini jadi yang keenam diraih kontingen Indonesia hingga hari kedua gelaran SEA Games 2019. Eko Yuli juga berhasil mengikuti juniornya Windy Cantika Aisah.
Windy merebut medali emas pertama dari cabang olahraga angkat besi pada nomor 49 kilogram putri. Windy mengalahkan dua pesaing Pyae Pyae Phyo (Myanmar) dan Ngo Thi Quyen (Vietnam).
Selain Eko dan Windy, empat medali emas untuk Indonesia datang dari Jauhari Johan dari cabor duathlon, Rio Danu Utama Tjabu, Tirano Baja (menembak), dan tim polo air putra.
Indonesia sebenarnya meraih satu medali emas melalui Dwi Cindy Desyana dari cabang olahraga dance sport nomor women breaking. Namun, medali emas Cindy tidak masuk tabel perolehan medali karena negara peserta dalam nomor ini kurang dari syarat minimal peserta, yaitu empat negara.
(jal/bac)