Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekusi bola mati
Vietnam benar-benar jadi mimpi buruk bagi
Timnas Indonesia U-23 sepanjang gelaran
SEA Games 2019.
Timnas Indonesia U-23 sudah dua kali bertemu Vietnam di SEA Games 2019 dan berujung kekalahan 1-2 serta 0-3. Tim Garuda Muda kebobolan lima gol dan tiga di antaranya tercipta melalui set-pieces.
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Vietnam 0-3 pada laga final di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Vietnam mencetak dua gol dari bola mati ke gawang Indonesia di final SEA Games 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.) |
Di laga ini, Timnas Indonesia U-23 lagi-lagi tidak bisa mengantisipasi peluang Vietnam dari skema bola mati. Dua dari tiga gol The Young Golden Stars tercipta lewat skema tersebut.
Skuat asuhan Park Hang-seo berhasil unggul lebih dulu 1-0 lewat gol Doang Van Hau pada menit ke-39. Gol itu bermula dari umpan terukur Do Hung Dung yang ditanduk Van Hau untuk membobol gawang Nadeo Argawinata.
Di menit ke-60, giliran Hung Dung yang menempatkan nama di papan skor. Meskipun gol pemain Hanoi FC itu tidak tercipta lewat skema open play usai kemelut di kotak penalti.
[Gambas:Video CNN]Tiga belas menit berselang, bola mati Vietnam kembali jadi mimpi buruk Indonesia. Tendangan bebas Nguyen Hoang Duc sebenarnya bisa diantisipasi Nadeo.
Namun tepisan yang terlalu lemah dari kiper Borneo FC itu membuat bola mengarah ke Van Hau yang dengan tenang menyambarnya untuk membuat Vietnam unggul 3-0.
Kebobolan lewat bola mati ini mengulang cerita buruk di fase grup saat Indonesia takluk 1-2 dari Vietnam. Dari dua yang disarangkan The Young Golden Stars salah satunya tercipta melalui bola mati.
Tendangan sudut yang dieksekusi Do Hung Dung disambut sundulan Nguyen Thanh Chung yang membuat skor jadi 1-1. Sebelumnya Indonesia unggul 1-0 berkat gol Sani Rizki.
Di masa
injury time, Vietnam berhasil memastikan kemenangan 2-1 setelah tendangan keras Nguyen Hoang Duc menggetarkan gawang Nadeo.
(jal/bac)