Jakarta, CNN Indonesia -- Netizen meramaikan media sosial Twitter dengan ejekan 'Livarpool' usai respons pelatih Shrewsbury Town, Sam Ricketts, menanggapi kekalahan timnya dari
Liverpool pada
Piala FA, di Stadion Anfield, Rabu (5/2) dini hari WIB.
The Reds lolos ke babak kelima Piala FA setelah mengalahkan Shrewsbury 1-0 melalui gol bunuh diri bek lawannya Ro-Shaun Williams. Kemenangan Liverpool memancing kekecewaan Ricketts.
Ricketts merasa The Reds dibantu Video Assistant Referee (VAR) sehingga klub yang diperkuat mayoritas para pemain muda di laga itu meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shrewsbury sempat membobol gawang Liverpool pada menit ke-58. Tandukan Shaun Walley memanfaatkan bola muntah membobol gawang Caoimhin Kelleher.
 Liverpool menggunakan pemain-pemain muda dalam laga babak keempat Piala FA. (AP Photo/Jon Super) |
Namun, gol Walley dianulir wasit setelah melihat VAR karena ada pemain Shrewsbury yang lebih dulu berada dalam posisi offside sebelum gol terjadi.
"VAR telah mengubah jalannya pertandingan. Saya suka VAR. Permasalahannya adalah sejauh mana penggunaan VAR amat diperlukan?"
"Saya ingat di sini [Anfield] ketika [bek Liverpool, Virgil] van Dijk handball dan itu tidak apa-apa," kata Ricketts dikutip dari
Liverpool Echo.
Komentar Ricketts yang mengkritisi penggunaan VAR disambut komentar-komentar netizen di Twitter. Banyak netizen yang mempelesetkan kata Liverpool menjadi 'Livarpool' untuk mengungkapkan betapa sering The Reds diuntungkan VAR.
"Livarpool, sudah cukup untuk mengukur level kalian. Pemilik klub tidak akan membiarkan Klopp beli pemain tanpa menjual," demikian cuit akun @Taltical.
Ada pula fan yang kesal lantaran Shrewsbury kalah dari Liverpool gara-gara VAR.
"VAR merampok Shrewsbury malam ini tipe LiVARpool," demikian tulis akun @Shannxo.
[Gambas:Video CNN] (bac/nva)