ANALISIS

Sihir Tiga Bek Lazio Pengusik Juventus

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2020 19:05 WIB
Simone Inzaghi punya jurus jitu menjadikan tiga bek Lazio sebagai poros pertahanan catenaccio di Liga Italia.
Stefan Radu (tengah) bek andalan Lazio. (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lazio secara mengejutkan menyodok ke posisi atas persaingan Liga Italia. Lazio bahkan kini jadi pengusik utama Juventus untuk berebut scudetto.

Posisinya saat ini berada di puncak klasemen sementara dengan 62 poin atau selisih dua poin dari Si Nyonya Tua di peringkat kedua.

Juventus di peringkat kedua karena jumlah pertandingannya lebih sedikit dari Lazio. Si Nyonya Tua baru 25 laga, dibandingkan I Biancocelesti yang sudah melakoni 26 pertandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laga Juventus vs Inter Milan masih dalam status tunda sehingga tim besutan Maurizio Sarri baru mengantongi 25 pertandingan.

Bukan hanya menjadi 'kerikil' bagi Juventus, Lazio pernah membuat frustrasi Si Nyonya Tua di Piala Super Italia musim ini. I Biancocelesti menghajar Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan 3-1 pada laga tersebut dan memastikan gelar juara.

Lazio merupakan juara Coppa Italia musim lalu. Bukan tidak mungkin tim arahan Simone Inzaghi mencuri momen dengan menyalip dua tim favorit musim ini, Juventus dan Inter Milan, untuk meraih scudetto.

Sihir Tiga Bek Lazio Pengusik JuventusLazio kini berada di puncak klasemen sementara Liga Italia musim ini. (AP Photo/Andrew Medichini)
Inzaghi bisa dibilang protagonis utama Lazio. Adik dari mantan striker AC Milan, Filippo Inzaghi, tampaknya memang berjodoh dengan skuat Elang sejak masih jadi pemain.

Kali pertama membela Lazio pada musim 1999/2000, Inzaghi turut membawa Lazio scudetto. Mereka menggeser Juventus di posisi kedua dengan jarak hanya satu poin.

Inzaghi kini mencoba menggunakan 'sihirnya' lagi sebagai juru taktik tim itu. Sejak pensiun, dia memilih berkarier di klub junior Lazio dari 2010 hingga 2016.

Pada 2016, sempat menjadi caretaker, kemudian dipermanenkan hingga sekarang. Selain ketokohannya sebagai mantan striker Lazio, pelatih 43 tahun itu punya strategi jitu. Dengan tangan dinginnya, dia pernah menjegal tim-tim besar seperti Juventus dan Inter Milan.

Sihir Tiga Bek Lazio Pengusik Juventus
Salah satu yang paling mentereng adalah menciptakan keseimbangan di Lazio dalam bertahan dan menyerang.

Di bawah arahannya, Lazio pernah mencatatkan rekor pertahanan terbaik musim lalu dengan hanya kebobolan 21 kali dalam 24 laga.

Sihir utama Inzaghin di Lazio terletak pada pakem tiga bek dengan format 3-5-1-1 atau 3-5-2. Stefan Radu, Francesco Acerbi, dan Luiz Felipe selalu trio andalan di belakang.

Felipe menonjol dalam kecepatan dan postur yang ideal sebagai bek. Sementara Radu amat diandalkan dari segi pengalaman dan dalam membaca posisi lawan. Terakhir Acerbi, merupakan bek cerdas dengan teknik ciamik dan fisik luar biasa.

Dengan trio di depan dilapisi satu gelandang sebagai penyapu serangan lawan, Inzaghi menjadi pelatih yang benar-benar fasih menerapkan prinsip pertahanan catenaccio atau berantai-rantai di Liga Italia.

Sihir Tiga Bek Lazio Pengusik JuventusLazio saat mengalahkan Inter Milan. (Alfredo Falcone/LaPresse via AP)
Wajar jika kemudian striker Inter Milan, Romelu Lukaku, pernah mengungkapkan keluhan Cristiano Ronaldo betapa sulitnya menembus pertahanan apalagi mencetak gol ke gawang tim-tim di Liga Italia.

Lazio juga punya winger berkualitas yakni Senad Lulic (bek kiri) dan Manuel Lazzari (kanan). Duo ini amat baik dalam menjaga pertahanan kemudian membantu tim menekan lawan dari dua sisi sayap. Melalui dua sayap ini pula, serangan balik I Biancocelesti kerap mematikan.

Gelandang di depan bek yang bertanggung jawab terhadap pertahanan Lazio diisi oleh Lucas Leiva. Kemampuan dan tekniknya amat menunjang dalam permainan I Biancocelesti.

Leiva ditemani gelandang kuat, Sergei Milinkovic-Savic. Sebagai gelandang box to box, dia sangat andal dalam melakukan takel dan intersep bola-bola lawan.

Trio lini depan ada nama-nama seperti Ciro Immobile, Joaquin Correa, dan Luis Alberto. Immobile dan Correa bisa diduetkan di lini depan. Sedangkan Luis Alberto berperan sebagai gelandang serang.

Inzaghi juga masih punya penyerang andalan lainnya, Felipe Caicedo. Jika pemain ini didorong sebagai ujung tombak, Correa bisa dimainkan sebagai second striker.

Gelandang-gelandang dan penyerang Lazio ini pula yang amat berbahaya bagi tim-tim lawan.

Tengok saja torehan gol Immobile musim ini. Dia masih bercokol di posisi teratas daftar top skor sementara dengan torehan 27 gol di Liga Italia musim ini. Jumlah itu lebih banyak enam gol dari mesin gol Si Nyonya Tua, Cristiano Ronaldo di posisi kedua.

Posisi puncak klasemen sementara pencetak assist juga dikuasai gelandang Lazio, Luis Alberto. Dia sudah mengemas 12 assist. Di posisi kedua ada gelandang Atalanta, Alejandro Gomez, yang membukukan 10 assist sejauh ini.

Dengan kualitas pemain ciamik, tangan dingin Inzaghi dalam meracik tim menjadikan Lazio amat solid. Strategi simpel namun efektif membuat skuat Elang dalam posisi mengintai untuk merebut scudetto. (bac/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER