Jakarta, CNN Indonesia --
Liverpool memperlihatkan penampilan yang nyaris sempurna saat takluk 2-3 dari
Atletico Madrid pada leg kedua 16 besar
Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu (11/3) malam waktu setempat. Namun, performa apik itu jadi sia-sia karena blunder Adrian.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, sadar anak asuhnya wajib menang untuk melapangkan jalan ke perempat final. Juru racik formasi asal Jerman itu pun meminta anak asuhnya bermain ofensif sejak wasit meniup peluit tanda babak pertama dimulai.
Mohamed Salah dan kawan-kawan pun langsung mengurung Atletico yang memang menerapkan permainan bertahan. Strategi itu dipakai Los Colchoneros karena hasil imbang sudah cukup untuk membawa mereka lolos setelah menang 1-0 di leg pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak peluang diciptakan Liverpool melalui Georginio Wijnaldum, Mohamed Salah, Alex Oxlade-Chamberlain, hingga Sadio Mane di babak pertama. Namun, semua peluang itu mentah saat berhadapan dengan Jan Oblak.
 Adrian melakukan blunder saat Atletico Madrid mencetak gol pertama. (JAVIER SORIANO / AFP) |
Liverpool pun baru bisa membobol gawang Oblak jelang babak pertama usai. Sundulan Wijnaldum dari dalam kotak penalti kali ini tidak bisa digagalkan Oblak.
Di babak kedua Liverpool bermain makin ofensif meski skor 1-0 cukup untuk membawa pertarungan berlanjut ke babak perpanjangan waktu atau adu penalti. Peluang-peluang pun kembali datang dari Roberto Firmino hingga Andrew Robertson.
Bahkan, Liverpool bisa menyelesaikan laga ini lebih cepat andai bola sundulan Robertson tidak membentur mistar gawang Atletico. Saat itu, Oblak sudah terkecoh namun dewi fortuna masih menaungi Atletico.
Di luar sundulan Robertson, beberapa tembakan yang dilakukan pemain-pemain Liverpool selalu bisa dijinakkan Oblak.
Berkat penampilan gemilang kiper asal Slovenia itu, Atletico yang hanya mencatat 29 persen penguasaan bola bisa melanjutkan laga ini ke perpanjangan waktu.
Aroma kemenangan pun semakin kuat mengarah ke Liverpool begitu Firmino menggetarkan gawang Oblak di menit ke-94. Skor 2-0 dan sorak-sorai pendukung Liverpool sudah terdengar begitu jelas.
Tiga menit usai gol Firmino, fan Liverpool mendadak hening. Kesalahan Adrian yang malah mengoper bola ke pemain lawan berujung gol Marcos Llorente.
[Gambas:Video CNN]Permainan spartan dan agresif Liverpool selama 97 menit seketika jadi sia-sia karena kesalahan elementer Adrian. Skor 1-2 membuat para pemain Liverpool terkejut.
Saat perasaan terkejut itu belum hilang, Llorente kembali membobol gawang Adrian jelang akhir babak pertama perpanjangan waktu. Duka Liverpool kian dalam setelah Alvaro Morata membalikkan keadaan jadi 3-2 lewat gol pada menit ke-120.
Para pemain Liverpool pun hanya bisa tertunduk lesu. Performa hebat malam itu rupanya tak cukup untuk membuat mereka bertahan lebih lama di turnamen paling elite Eropa ini.
Mengacu statistik ESPN, Liverpool melakukan 34 usaha untuk mencetak gol selama 120 menit pertandingan dan 11 di antaranya tepat sasaran. Tim kota pelabuhan juga menguasai bola sebanyak 71 persen berbanding 29 persen milik Atletico.
(jal/jun)