Keluarga Rela Luka Jovic Dipenjara Bila Langgar Aturan Corona

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 17:45 WIB
Ayah Luka Jovic, Milan Jovic, merasa sang anak diperlakukan bak kriminal setelah penyerang Real Madrid itu pulang kampung di tengah masa karantina.
Luka Jovic dikecam karena pulang ke Belgrade saat masa karantina di Spanyol. (AFP/GABRIEL BOUYS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ayah Luka Jovic, Milan Jovic, ikhlas jika sang anak dipenjara karena melanggar aturan karantina dengan pulang ke Serbia. Namun, dengan syarat penyerang Real Madrid itu diputuskan bersalah.

Luka memutuskan pulang ke kampung halaman di tengah masa karantina yang dianjurkan pihak Madrid terkait pandemi corona. Mantan pemain Eintracht Frankfurt itu dilaporkan pulang karena ingin menghadiri pesta ulang tahun sang kekasih, Sofia Milosevic.

Langkah Luka ini membuat Pemerintah Serbia meradang. Apalagi, Luka dikabarkan merayakan ulang tahun sang kekasih di ruang publik begitu tiba di Belgrade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tindakan Luka ini berlawanan dengan anjuran pemerintah yang mewajibkan siapapun yang datang ke Serbia harus diisolasi selama 28 hari. Penyerang 28 tahun itu pun terancam hukuman karena tindakannya tersebut.

"Sekarang dia seolah seorang kriminal. Jika dia harus dipenjara maka biarkan dia dipenjara," ujar Milan Jovic seperti dilansir Sport.

"Saya sangat setuju dengan presiden, namun jika dia bersalah."

Milan memastikan informasi yang telah beredar luas terkait Luka adalah salah. Milan mengaku sang anak tidak bersenang-senang untuk merayakan ulang tahun kekasihnya di ruang publik.

Menurut Milan, Luka hanya diam di apartemen begitu tiba di Serbia.

"Dia datang ke Belgrade dan tinggal di apartemen. Foto dia bersenang-senang itu terjadi di Spanyol beberapa bulan yang lalu. Bahkan Sofia (pacar dia), yang tengah mengandung tidak bisa keluar dari apartemen," ucap Milan.


Sebelumnya, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic melontarkan kritik keras atas sikap Luka. Brnabic menilai tindakan sang pemain meninggalkan Spanyol untuk kembali ke Serbia jadi contoh buruk dari seorang figur publik.

"Kami memiliki contoh negatif dari bintang sepak bola kami, yang mendapatkan bayaran jutaan dan mengabaikan wajib isolasi diri saat kembali ke rumah," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(jal/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER