Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih timnas Meksiko, Javier Aguirre, mengungkapkan perbedaan mencolok antara
Diego Maradona dan kapten Barcelona,
Lionel Messi.
Aguirre yang kini melatih Leganes pernah berhadapan dengan Maradona semasa aktif sebagai pemain. Sedangkan Messi kerap jadi lawan tim yang diasuh oleh Aguirre.
"Saya bermain melawan Maradona empat kali, dia pemain yang luar biasa," ujar Aguirre kepada
ESPN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
" Ada perbedaan besar di antara keduanya. Maradona terbiasa bicara banyak di lapangan, kepada wasit, dan rekan setim. Sementara Messi tidak demikian."
Aguirre melanjutkan bahwa La Pulga adalah pesepak bola pendiam yang berbicara dengan aksinya di lapangan.
"Anda hanya perlu memberikannya bola. Anda tidak pernah melihat Messi berteriak ke pelatih, ke arah wasit, bahkan jika Anda menendang dia. Namun keduanya pesepak bola luar biasa," kata Aguirre.
Aguirre lantas bercerita pengalamannya saat pertama kali melihat aksi Messi. Momen itu terjadi tahun 2002 saat ia memutuskan menerima tawaran jadi pelatih Osasuna usai menukangi timnas Meksiko di Piala Dunia 2002.
Saat itu, anak asuhnya sedang menjalani laga tandang ke markas Sevilla dalam laga lanjutan La Liga. Sehari sebelumnya di tempat latihan Sevilla, Aguirre melihat permainan Messi bersama tim muda Barcelona melawan tim muda Sevilla di lapangan tersebut.
"Ketika itu manajer tim meminta saya untuk datang melihat. Dia bilang 'lihat anak kecil di sana bersama Barcelona'. Dia berambut panjang, seperti tikus, tingginya sekitar 150 cm. Tidak ada satupun yang bisa menghentikan dia. Tahun berikutnya Osasuna bermain melawan Barcelona dan dia [Messi] benar-benar mengagumkan," ucap Aguirre memuji.
Aguirre mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menghentikan Messi di level klub maupun timnas. Hal itu coba dilakukannya saat menukangi timnas Meksiko maupun saat jadi pelatih Atletico Madrid dan Espanyol.
"Benar-benar rumit. Saya mencoba segalanya melawan dia. Satu lawan satu, dua lawan satu, meminta pemain menendang dia, namun anak ini tidak bisa dihentikan."
[Gambas:Video CNN]