Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Aprilia
Andrea Iannone mengaku hanya dua pebalap
MotoGP yang memberinya dukungan usai mendapat hukuman karena kasus doping, yakni Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.
Iannone dinyatakan bersalah karena gagal tes doping usai MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, 3 November 2019. Pebalap asal Italia itu dihukum 1,5 tahun dan baru bisa kembali tampil pada Juni 2021.
Iannone mengaku hanya dua pebalap MotoGP yang menghubunginya usai vonis doping keluar. Mantan pebalap Suzuki dan Ducati itu terkejut karena yang menghubungi adalah dua pebalap yang jarang berkomunikasi dengannya, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya Lorenzo dan Vinales yang menghubungi saya, yang merupakan dua pebalap yang jarang berhubungan dengan saya. Tapi, saya tidak ingin menciptakan kontroversi," ujar Iannone dikutip dari
AS.
Iannone tidak marah pebalap MotoGP yang lain tidak memberinya dukungan. Pebalap 30 tahun itu hanya berharap kasus yang menimpanya dialami pebalap lain di MotoGP.
"Saya tidak mengharapkan respons dari pebalap lainnya, tapi ketika saya kembali tampil di MotoGP saya akan meminta Komisi Keselamatan untuk melakukan modifikasi regulasi. Saya memikirkan pebalap yang lain. Saya menyesal menjadi yang pertama melewati hal ini," ujar Iannone.
[Gambas:Video CNN]Iannone membantah menggunakan doping setelah sejumlah tes menyatakan peraih satu kemenangan MotoGP itu positif zat drostanolone. Iannone mengklaim terkontaminasi makanan di Malaysia yang mengandung drostanolone.
Iannone saat ini sedang mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Mantan pebalap Pramac Racing itu juga dipastikan tetap dipertahankan Aprilia di MotoGP.
Iannone juga terbilang beruntung tidak harus absen di banyak seri MotoGP. Pasalnya, MotoGP 2020 hingga kini belum bisa berjalan karena wabah virus corona.
(har/bac)