INSPIRASI

Khabib Nurmagomedov, Petarung Muslim Tulen dari Dagestan

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 16:00 WIB
LAS VEGAS, NV - OCTOBER 04: UFC lightweight champion Khabib Nurmagomedov poses for cameras during a press conference for UFC 229 at Park Theater at Park MGM on October 04, 2018 in Las Vegas, Nevada. Nurmagomedov will defend his title against Conor McGregor at UFC 229 on October 6 at T-Mobile Arena in Las Vegas, Nevada.   Isaac Brekken/Getty Images/AFP
Khabib Nurmagomedov belum terkalahkan di UFC. (Isaac Brekken/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Khabib Nurmagomedov adalah atlet muslim paling berpengaruh di Rusia saat ini. Khabib merupakan petarung UFC muslim tulen dari Negara Bagian Dagestan, Rusia. Rekornya di UFC hingga saat ini belum terkalahkan.

Sejak kecil Khabib hidup dalam lingkungan keluarga muslim Avar yang sangat taat di desa Sildi, Distrik Tsumadinsky, Dagestan yang terletak di Kaukasus Utara. Di sana sekitar 80 persen merupakan pemeluk Islam.

Selain bahasa Avar dan Rusia, Khabib juga mampu berbahasa Inggris, Arab, dan bahkan Turki. Papakha, topi khas orang-orang Dagestan, selalu Khabib kenakan ketika akan bertarung di UFC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khabib mencoba menjadikan ajang UFC, ajang pertarungan terbaik di dunia saat ini, bagian dari dakwahnya. Dia ingin terus menjadikan dirinya sebagai muslim yang patut dicontoh sesuai nama keluarga: Nurmagomedov.

Dalam ejaan Rusia, Nurmagomedov berarti Nur Muhammad dalam bahasa Arab. Arti ke dalam bahasa Indonesia adalah Cahaya Nabi Muhammad.

"Bila saya bertarung dan menjadi terkenal, saya bisa berbicara kepada lebih banyak orang. Saya bisa mengatakan 'lakukan ini' karena ada banyak orang yang memperhatikan. Saya ingin jadi contoh yang bagus, sosok yang bagus," tutur Khabib.

Khabib Nurmagomedov selalu mengenakan topi khas Dagestan, Papakha, sebelum bertarung di UFC. (AP Photo/ Mahmoud Khaled)
Ketenaran di UFC tak lantas membuat Khabib silau. Dia paham betul harus bersikap sebagai seorang muslim sejati.

"Kita bisa melihat banyak petarung yang sangat bagus di octagon. Namun di luar ring, mereka adalah sampah, sosok yang sangat kotor."

"Seorang petarung tak boleh berkata 'saya adalah juara' di dalam ring kemudian meninggalkan status itu. Seorang juara juga harus menunjukkan karakter juara di luar ring. Itulah tujuan saya," ungkap petarung 31 tahun itu.

Keteguhan atas ajaran agama Islam ini pula yang membuat Khabib sempat berseteru dengan petarung UFC lainnya, Conor McGregor.

Perseteruan itu berujung insiden keributan usai pertarungan UFC 229 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Oktober 2018. Usai menekuk McGregor, Khabib meloncat keluar pagar octagon dan menyerang rekan lawannya itu, Dillon Danis.

Khabib amat tersinggung karena Danis mengejek agama dan sang ayah ketika dia bertarung di dalam octagon. Insiden itu juga jadi buntut kekesalan terhadap McGregor yang meledek Khabib sebagai seorang muslim.

Ulah McGregor yang sengaja menawarkan wiski produk petarung Republik Irlandia itu kepada Khabib, dianggap sama sekali tidak respek terhadap pertarung berjuluk Si Elang dan agamanya.

Khabib pun sadar, UFC sebenarnya bukan tempat yang tepat untuk dijadikan sebagai jalan dakwah. Dalam akun Instagram, dia pernah mengungkapkan hal itu.

"Satu-satunya hal yang tak akan pernah bisa Anda dapatkan adalah kepuasan dari orang-orang. Hal utama dan segalanya adalah rida Allah yang Maha Kuasa," tulisnya dalam akun Instagram.

Khabib (kiri) saat menghadapi McGregor di UFC 229. (Khabib (kiri) saat menghadapi McGregor di UFC 229. (AP Photo/John Locher)
Salah satu pengguna Instagram kemudian mempertanyakan profesi Khabib sebagai petarung di UFC juga bertentangan dengan ajaran Islam.

"Anda pikir Yang Maha Kuasa merestui Anda? Terlibat dalam pertarungan yang diharamkan untuk uang?" demikian ujar sang netizen tersebut.

"Saya rasa tidak [merestui]," Khabib merespons pertanyaan netizen.

Di media sosial, Khabib tak seperti para atlet terkenal atau selebritas top dunia lainnya. Dia jarang sekali memanfaatkan media sosial macam Instagram sebagai ajang untuk mendulang uang.

Sebaliknya, tak sedikit unggahan yang dilakukan Khabib untuk mengingatkan di jalan kebaikan. Beberapa kali dia juga memanfaatkan Instagram atau Twitter untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

[Gambas:Video CNN]

Memuliakan Bulan Ramadan

Tak hanya sering ke masjid, Khabib selalu memuliakan bulan suci Ramadan. Bukan hanya menjalankan puasa dan banyak beribadah, dia bahkan tidak akan mau bertarung selama Ramadan.

Sebut saja ketika pertarungan Khabib vs Tony Ferguson yang sedianya digelar 18 April diundur ke 9 Mei 2020 karena pandemi virus corona. Khabib menegaskan bahwa dia tidak akan bertarung di bulan Puasa.

Khabib Nurmagomedov kembali batal lawan Tony Ferguson. (Khabib Nurmagomedov kembali batal lawan Tony Ferguson. (AFP/Steven Ryan)
Khabib memang beralasan tak bisa keluar Rusia setelah kembali dari Amerika Serikat. Rusia saat itu memberlakukan lockdown karena darurat Covid-19.

Meski demikian, Khabib tampaknya tidak cocok dengan rencana Presiden UFC Dana White yang akhirnya resmi menggelar laga UFC 249 pada 9 Mei. 

Alhasil, Khabib bersikeras dengan pendirian tetap tak mau bertarung. Dana White pun memutuskan mengganti Khabib dengan Justin Gaethje untuk menghadapi Tony Ferguson dalam pertarungan perebutan gelar juara interim. Duel tersebut akhirnya dimenangkan Gaethje.

Meski demikian, Khabib tak menyesal menolak bertarung karena enggan menodai bulan Ramadan. (bac/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER