Ketika Lionel Messi pertama kali muncul bukan hanya decak kagum yang mengapung melainkan tanda tanya sejauh mana kehebatannya mampu bertahan. Lebih dari satu dekade berselang, Messi tidak menunjukkan penurunan.
Messi di usia belasan adalah sosok bocah ajaib di Barcelona. Dia mampu mengejutkan dunia dengan penampilan dan aksi individu yang luar biasa. Sosok muda yang bahkan membuat Ronaldinho, pemain yang dua kali memenangi Ballon d'Or, angkat topi untuk dirinya.
Melihat Messi bermain adalah melihat sejauh mana keindahan sepak bola bisa ditampilkan di lapangan. Messi mampu membuat sepak bola terlihat mudah dimainkan, seolah mencetak gol dari luar kotak penalti itu gampang, seolah melewati 3-4 pemain sebelum menggetarkan gawang lawan itu tak sulit dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Messi menyempurnakan pakem inverted winger dalam sepak bola. Meski bukan pemain pertama yang mempopulerkan inverted winger, Messi berhasil jadi sosok inverted winger yang jauh lebih tajam dari sosok bomber murni. Semakin waktu berjalan, pola 4-3-3 dengan inverted winger pun makin populer dengan skema sepak bola saat ini.
![]() |
Ketika Messi mulai mencatat angka-angka yang tak masuk akal untuk ukuran pemain sepak bola, di situ muncul kekaguman sekaligus pertanyaan. Sejauh mana Messi bisa bertahan?
Di dekade sebelumnya, sering beredar anggapan 'Andai Luiz Ronaldo tidak cedera parah, dia pasti jauh lebih hebat dari yang terlihat'.
Namun Messi mampu mewujudkan hal itu. Messi menampilkan permainan maksimal di lapangan sehingga publik tak lagi membayangkan kehebatan Messi dalam balutan kata 'andai'. Messi bisa menjaga kualitas tetap di papan atas dipadukan dengan disiplin dalam menjalankan pola hidup dalam keseharian.
Alhasil, Messi muncul sebagai wujud yang nyaris tak berubah, dari musim ke musim. Messi memang tak lagi mencetak total 73 gol dalam semusim seperti yang dilakukannya di musim 2011/2012 ketika usianya menginjak 24 tahun.
Tetapi catatan lebih dari 40 gol tiap musim selama tujuh musim setelahnya bukanlah sebuah catatan yang bisa diabaikan begitu saja.
![]() |
Messi bukan hanya sekadar mesin gol. Messi juga bisa jadi raja assist. Messi kini memegang rekor pencetak gol terbanyak sekaligus pemberi assist terbanyak dalam sejarah La Liga.
Perpaduan gol dan assist dari kaki Messi ini tentu sebuah anomali dan bukti kejeniusan pemain asal Argentina tersebut. Biasanya, mesin gol dan mesin assist bukanlah berasal dari kaki pemain yang sama.
Di musim ini, Messi 'baru' mencetak 26 gol di seluruh kompetisi. Jumlah gol ini adalah yang terendah sejak musim 2007/2008 ketika Messi baru berumur 20 tahun dan mencetak 16 gol semusim.
![]() |
Namun serendah-rendahnya gol Messi adalah setinggi-tingginya standar untuk pemain lain. Messi saat ini adalah pencetak gol terbanyak di Liga Spanyol. Padahal Messi sempat cedera di dua bulan pertama La Liga.
Melihat penampilan Messi yang masih berada di level atas, sulit menduga kapan Messi akan menurun dalam sudut pandang pesepak bola pada umumnya. Pasalnya, ketika penampilan Messi dianggap menurun musim ini, ia masih nyaman berada di papan atas.
Kejeniusan Messi bertahan lama, dari musim ke musim, seolah itu adalah sebuah keabadian. Mungkin nanti Messi tak akan pensiun dengan alasan penurunan penampilan melainkan karena telah jenuh terus berada di lapangan.
Selamat ulang tahun ke-33, Lionel Messi!
(ptr/jal)