Ducati belum melengkapi susunan pembalap untuk MotoGP 2021. Usaha keras Ducati mencari pengganti Andrea Dovizioso hingga kini sudah ditolak tiga pembalap top MotoGP.
Dovizioso dan Ducati hingga kini belum mencapai kesepakatan terkait kontrak baru. Tim asal Italia itu justru sudah memastikan kontrak Jack Miller untuk MotoGP 2021.
Dovizioso belakangan santer dikabarkan diminati KTM. Selain itu, mantan pembalap Repsol Honda dan Yamaha Tech3 tersebut juga diklaim berpeluang pensiun usai MotoGP 2020.
Direktur Olahraga Ducati MotoGP Paolo Ciabatti mengatakan pihaknya sudah berusaha keras mendapatkan pembalap baru sebagai bentuk antisipasi kepergian Dovizioso. Ketiga pembalap top itu adalah Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Maverick Vinales.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ciabatti mengatakan ketiga pembalap top itu menolak Ducati karena alasan berbeda. Quartararo menolak Ducati karena menganggap bergabung dengan tim pabrikan Yamaha sebagai pilihan yang paling masuk akal.
"Quartararo target yang sulit diraih karena dia ingin bertahan di Yamaha. Di usia 20, itu pilihan yang logis. Bertahan dengan sepeda motor yang membuatnya tampil luar biasa di debut MotoGP adalah prioritas," ujar Ciabatti kepada GP One.
Usaha Ducati mendapatkan Vinales juga gagal setelah Yamaha memutuskan rider asal Spanyol sebagai pembalap pertama menggantikan Valentino Rossi.
"Dengan Vinales ceritanya lain. Dia mendapat tawaran langsung dari Jepang, yang menawari dia jadi pembalap pertama. Setelah beberapa tahun di bawah bayang-bayang Rossi, dia mendapat motivasi luar biasa," ucap Ciabatti.
Terakhir Ciabatti mengungkap alasan Ducati gagal mendapatkan Marquez. Ciabatti mengatakan Ducati tidak mampu meyakinkan Marquez bergabung dan tidak bisa mengimbangi tawaran gaji dari Honda.
"Tidak benar kalau kami tidak pernah melakukan kontak dengan Marquez. Sebenarnya, Marquez sendiri yang langsung bilang ke Ducati kalau prioritas dia bertahan di Honda," ujar Ciabatti.
"Honda melindungi Marquez dengan gaji jika tidak 20 juta euro atau 15 juta euro per tahun. Hanya sedikit yang bisa kami lakukan secara ekonomi melawan Honda," sambung Ciabatti.
(har/sry)