Kamaru Usman bakal menghadapi salah satu petarung brutal, Jorge Masvidal, di UFC 251, akhir pekan ini.
Pertarungan ini merupakan duel untuk mempertahankan gelar juara kelas welter bagi Kamaru Usman.
Pria kelahiran Auchi, Nigeria itu tercatat menjadi petarung muslim Afrika pertama yang meraih gelar juara UFC. Gelar itu didapat ketika dia menang angka atas Tyron Woodley pada UFC 235 kelas welter, 3 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, Usman mendapat julukan 'Mimpi Buruk dari Nigeria' di UFC. Petarung 33 tahun tersebut pun bangga dengan julukan itu.
"Jika saja Tyron Woodley tidak menampilkan pertarungan kelas terbaik, akan jadi pertarungan singkat malam itu," ucap Tyron dikutip dari Nairagent.
Usman melakoni debut di UFC pada 2015. Kariernya memang tidak langsung menanjak. Perlahan tapi pasti, peringkatnya terus naik dari rookie ke penantang gelar juara dalam beberapa tahun setelah debutnya.
![]() |
Petarung muslim tersebut sudah menjalani 17 pertarungan di ajang mixed martial arts (MMA). Sebanyak 16 pertarungan berhasil dimenangkan dengan detail 7 KO, 8 menang angka, dan sekali submission.
Usman sendiri merupakan petarung yang mengandalkan teknik gulat dan Brazilian Jiu-Jitsu.
Dia ikut kedua orang tuanya bermigrasi ke Texas, Amerika Serikat, ketika masih tujuh tahun. Usman menggeluti hasratnya dengan olahraga gulat sejak di bangku sekolah menengah atas.
Usman menyebut staminanya yang masih prima karena sejak kecil dia selalu membantu sang nenek untuk mengangkut air. Sebelum ikut orang tua ke AS, Usman memang menghabiskan masa kecilnya bersama nenek di Auchi, Nigeria.
"Saya masih ingat jalurnya. Saya ingat harus berjalan berpuluh kilometer untuk mengambil air dari sumur bersama nenek. Saya hidup bersama nenek selama setahun ketika masih sangat muda."
"Orang tua saya bahkan masih tidak percaya jika sampai hari ini saya bisa mengingatnya. Saya banyak mengingatnya. Saya ingat kerja keras itu justru menjadi kebiasaan saya yang berasal dari hal sederhana," terang Usman.
Usman bukan satu-satunya petarung di keluarga. Sang adik, Mohammed Kamaru, juga merupakan petarung MMA kelas berat dengan catatan tiga kali menang dan sekali kalah.
Di balik kegarangannya sebagai petarung, Usman termasuk sosok pria yang amat cinta keluarga. Dia tak segan ikut membantu mengurusi rumah.
Ketika masa liburan di UFC, kesibukannya adalah mengantar sang putri ke sekolah.
"Anda harus bisa menjaga keseimbangan hidup [menghabiskan waktu dengan keluarga," ucap Usman.
(bac/nva)