Bocah 12 tahun ditangkap polisi setelah mengirimkan pesan rasial kepada pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha, Minggu (12/7).
Daily Mail melaporkan, Zaha mendapatkan pesan pribadi di Instagram jelang laga Aston Villa vs Crystal Palace. Laga tersebut berakhir 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Sebelum pertandingan, Zaha mendapat pesan pelecehan rasial hingga menyertakan foto simbol Klu Klux Klan, kelompok rasial yang pernah ada di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya Anda tidak mencetak gol besok, bajingan hitam. Atau saya akan datang ke rumahmu dengan berpakaian seperti hantu (Ku Klux Klan)," tulis bocah tersebut.
Kepolisian West Midlands segera melakukan penyelidikan dan beberapa jam kemudian mengonfirmasi penangkapan bocah 12 tahun yang diduga sebagai pelaku.
"Unggahan yang dikirim ke @wilfriedzaha menjelang pertandingan adalah memuakkan dan menjijikkan. Pemain terus menjadi target penyalahgunaan media sosial tanpa henti," tulis PFA (Asosiasi Pesepakbola Liga Inggris).
"Sementara itu kami puas bahwa pelaku telah ditangkap. Fakta bahwa pelaku serang anak 12 tahun sangat meresahkan," tambah PFA.
Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson, kesal dengan perilaku rasial yang masih terjadi di tengah kampanye anti rasial, Black Lives Matter, di Liga Inggris.
"Perbuatan seperti itu bakal disorot dengan adanya gerakan Black Lives Matter. Semua orang pun tampak melakukan upaya untuk memberantas perilaku tersebut," ujar Hodgson.
"Sangat menyedihkan, pada hari pertandingan, seorang pemain terbangun karena perilaku yang pengecut dan tercela ini. Wilfried membuat orang-orang menyadari bahwa ini merupakan sesuatu yang tidak boleh didiamkan," terang Hodgson.
(jun/nva)