Valentino Rossi mengungkapkan pihak yang membantu menekan para mekanik Yamaha asal Jepang untuk mengikuti setelan motor M1 yang ditungganginya.
Meski belum benar-benar terbukti ampuh, Rossi setidaknya mampu merebut podium ketiga di MotoGP Andalusia 2020, Minggu (26/7).
Lihat juga:41 Tahun, Rossi Masih Ngegas |
The Doctor sebelumnya harus melalui perdebatan alot dengan para mekanik Yamaha hingga empat hari. Para teknisi ini bersikeras berpegang pada data-data, sementara Rossi merasa tetap tidak nyaman dalam menunggangi motor balapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu orang yang dinilainya berperan amat penting dalam menekan Yamaha adalah Kepala Mekanik, David Munoz.
"Kami berjuang bersama David [Munoz] dan kami menekan Yamaha. Kami tidak mau menyerah, kami melakukan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih kepada gaya balapan saya," kata Rossi dikutip dari Marca.
![]() |
Munoz merupakan Kepala Mekanik yang diboyong Rossi ke Yamaha menggantikan Silvano Galbusera agar bisa tampil kompetitif di MotoGP 2020.
Rossi sebelumnya mengungkapkan kekesalan karena pihak Yamaha menginginkan dia membalap seperti rekan setimnya, Maverick Vinales, dan pembalap tim satelit Petronas SRT Yamaha, Fabio Quartararo. The Doctor pun 'memberontak' karena dia merasa masih ada yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Dia pun menyebut pengalamannya sebagai pembalap kawakan jadi salah satu kunci berhasil menekan para mekanik Yamaha untuk mengikuti sarannya.
"Saya sudah lama di sini [Yamaha]. Ketika Anda menunggangi sepeda motor seperti Quartararo dan Vinales dan mereka semakin kuat, Yamaha menginginkan Anda berkendara seperti mereka."
"[Tapi] Yamaha harus mendukung saya. Saya memang bukan yang tercepat, tapi masih bisa membalap bagus," ujar The Doctor.
Mengetahui kurang mendapat dukungan dari Yamaha, namun dituntut lebih, Rossi sempat merasa galau.
"Kadang saya bertanya: 'Kenapa?' Dan tentu itu tidak cerdas. Jika saya menunggang motor seperti itu, saya tidak punya motivasi karena saya tidak cepat," tutur Rossi.
The Doctor sebelumnya mengungkapkan amat sulit melakukan perubahan di Yamaha. Salah satu kendalanya adalah faktor politis di tim tersebut.
(bac/jun)