Pertemuan RB Leipzig vs Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions bakal menjadi reuni bagi Thomas Tuchel dan Julian Nagelsmann yang pernah berada dalam satu klub.
Nagelsmann kembali mencuri perhatian setelah membawa RB Leipzig ke semifinal Liga Champions. Sebelumnya pelatih 33 tahun itu sudah menjadi bahan perbincangan dengan kesuksesan mengantar 1899 Hoffenheim ke papan atas Bundesliga.
Setelah mengejutkan dengan menembus semifinal, Nagelsmann akan memimpin anak asuhnya menghadapi PSG yang dilatih Tuchel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nagelsmann dan Tuchel punya hubungan pada masa lalu, tepatnya pada musim 2007/2008. Ketika itu Nagelsmann masih menjadi pemain di Augsburg II dan Tuchel menjadi pelatih di situ.
"Anda tidak dapat melihat masa depan. Saya merupakan pelatih tim pelapis Augsburg dan Nagelsmann ketika itu pemain berusia 20 tahun. Sayangnya dia selalu cedera. Tetapi saya bertanya padanya apakah dia bisa membantu saya menjadi tim pemantau dan dia melakukan tugas dengan baik dan lihat dia sekarang," ujar Tuchel.
Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, seperti dikutip dari situs resmi UEFA, Tuchel juga menjelaskan Nagelsmann adalah sosok yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai pekerjaan pelatih.
Nagelsmann pun masih ingat memori yang diutarakan Tuchel dan tak menyangka bisa kembali bertemu sang mantan pelatih di situasi seperti saat ini.
"Saya bermain di bawah arahan Tuchel. Saya butuh uang, saya mendapat bayaran sebagai pemain tetapi saya cedera dan ada pilihan untuk membiayai studi saya, sehingga kemudian saya mendapat kesempatan menjadi tim pemantau dan menganalisis lawan. Saya tak pernah mengira bisa tampil di semifinal Liga Champions dan melawan dia," ucap Nagelsmann.
Mantan bek tengah itu baru memulai karier sebagai pelatih pada 2016. Di level senior, belum ada klub yang berhasil dibawa menjadi juara. Namun, kini Nagelsmann hanya berjarak dua pertandingan lagi dari podium Liga Champinos.
Sementara Tuchel yang memulai karier kepelatihan sejak 2007 sejauh ini baru bisa mengantar anak asuhnya menjadi juara di liga dan kompetisi domestik.
Trofi Tuchel pun baru hadir pada 2017 ketika mengantar Borussia Dortmund menjadi juara Piala Jerman. Selanjutnya Tuchel memimpin skuad Les Parisiens menjadi penguasa Perancis.
Jika mampu menjadi juara di Liga Champions, maka Nagelsmann akan mengikuti capaian Tuchel, sang mantan guru, sebagai pelatih. Bahkan torehan Nagelsmann lebih prestisius karena lebih dari sekedar prestasi dalam negeri, melainkan prestasi regional.
(nva/har)