Lionel Messi semakin jelas memperlihatkan keinginan untuk pergi dari Barcelona. Ini setelah Messi menolak ikut tes covid-19 bersama tim Catalan pada Minggu (30/8) waktu setempat.
Dilaporkan Marca, Messi tidak akan hadir di tempat latihan tim yang berada di Sant Joan Despi. Seluruh pemain Barcelona diwajibkan hadir di Joan Gamper Sports City untuk mengikuti tes covid-19 sesuai protokol pencegahan virus corona.
Tes ini dilakukan untuk memastikan tidak ada satu pun pemain yang terinfeksi virus corona. Dengan begitu, tim yang kini diarsiteki Ronald Koeman bisa berlatih pada Senin (31/8) untuk menyambut musim baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Messi disebut mempertimbangkan tidak hadir dalam tes tersebut. Rencana tersebut muncul karena tim kuasa hukum menasihati Messi tak perlu datang ke tempat latihan karena telah mengirim burofax.
![]() |
Keputusan Messi ini sepertinya akan berujung sanksi dari Blaugrana. Dalam peraturan di Barcelona, absen pada hari pertama akan mendapat hukuman ringan.
Sementara sanksi akan menjadi serius jika pemain tidak hadir dalam dua hari beruntun. Jika Messi tidak hadir maka bisa berbuntut sanksi, salah satunya terkait dengan gaji.
Kendati menolak ikut tes kesehatan dan kemungkinan absen di latihan perdana tim, Messi ingin pergi dari Barcelona dengan cara yang baik. Penyerang berusia 33 itu tidak ingin meninggalkan klub dengan cara yang buruk.
Oleh karena itu, Messi ingin duduk bersama dengan manajemen Barcelona terkait keputusannya ini. Namun, direksi Barcelona yang dipimpin Presiden klub Josep Bartomeu tidak merespons keinginan klub.
Pihak klub memastikan Messi masih terikat kontrak hingga tahun 2021 dan klub peminat harus membayar klausul pelepasan kontrak 700 juta euro (Rp12 triliun) jika ingin memboyong Messi.
(jal/jal)