Calon presiden Barcelona, Toni Freixa, tak peduli Lionel Messi angkat kaki dari Camp Nou karena menganggap Blaugrana masih bisa hidup tanpa sosok yang dipercaya sebagai kapten dalam beberapa musim terakhir itu.
Freixa yang pernah menjadi direktur di Barcelona menyikapi kepergian Messi sebagai bagian dari kehidupan klub sepak bola.
"Saya tidak terlalu khawatir tentang kepergian Messi karena segala sesuatu memiliki akhir," kata Freixa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih mempertahankan Messi, Freixa justru mengkritik pemain yang hampir 20 tahun berada di Barcelona tersebut. Freixa menyatakan Messi harus membayar klausul seharga 700 juta euro jika ingin pergi dari Barcelona.
"Yang penting adalah dia melakukannya dengan cara yang tidak menguntungkan dan tanpa rasa hormat kepada klub," terangnya ketika diwawancara Radio Marca dikutip dari Daily Mail.
"Saya terkejut dan kecewa sebagai orang Barcelona. Saya kecewa atas yang Messi lakukan. Kontrak harus dipenuhi dan Messi harus datang dengan 700 juta euro baru kemudian bisa pergi," sambungnya.
Messi sudah menyatakan keinginan melepaskan seragam Barcelona pada pekan ketiga Agustus untuk mengaktifkan klausul free transfer yang memang tersedia di setiap akhir musim, namun Barcelona menganggap Messi sudah tidak bisa mengaktifkan klausul tersebut karena sudah melewati bulan Juni yang biasanya sudah merupakan masa pramusim.
Perbedaan penafsiran atas kontrak yang ditandatangani pada 2017 tersebut membuat Messi dan Barcelona terlibat perang dingin. Pihak Messi yang diwakili sang ayah, Jorge Messi, serta Barcelona, yang diwakili Presiden Josep Maria Bartomeu akan berlangsung Rabu (2/9).
Klub-klub besar seperti Manchester City, Paris Saint-Germain, Inter Milan, dan Juventus pun masuk dalam kandidat bursa calon klub baru Messi.
Man City yang dilatih Pep Guardiola menjadi kandidat terkuat menjadi pelabuhan terbaru Messi.
(nva/bac)