Nasib Messi di Barcelona Sama dengan Maradona di Napoli

Nasib Lionel Messi di Barcelona saat ini disamakan dengan legenda timnas Argentina Diego Maradona ketika di klub Liga Italia, Napoli.

Messi sangat ingin meninggalkan Barcelona. La Pulga berniat hengkang tanpa membuat kegaduhan. Hal itu ia tunjukkan lewat surat yang dikirim kepada manajemen Barcelona, pekan lalu.

Kondisi yang dialami Messi ini dianggap sama dengan yang terjadi pada Diego Maradona. Pada musim 1988/1989 Maradona mengantarkan Napoli menjuarai Liga Europa yang sebelumnya bernama Piala UEFA.

Gelar tersebut jadi satu-satunya trofi Eropa yang dimiliki Maradona. Setelah leg kedua babak final tersebut di Neckerstadion yang berakhir 3-3, Presiden Napoli ketika itu Corrado Ferlaino mengklaim Maradona minta dijual.

"Pada akhir pertandingan, Maradona berkata kepada saya agar menjual dia, karena dia ingin meninggalkan Napoli," ujar Ferlaino dikutip dari Mundo Deportivo.

Sementara itu, Maradona bersikeras ingin pergi karena sudah memberikan pencapaian terbaik bagi Napoli.

[Gambas:Video CNN]

"Saya telah membuat orang bahagia, dan saya ingin mengakhiri karir saya dengan damai," kata Maradona.

Akan tetapi, pada saat itu Ferlaino menolak permintaan Maradona. Pasalnya pemain kelahiran Buenos Aires tersebut masih memiliki kontrak dengan Napoli.

Ferlaino melakukan berbagai cara untuk mempertahankan Maradona di Napoli. Keputusan Ferlaino itu tepat. Klub berjuluk I Partenopei juara Liga Italia di musim berikutnya, 1989/1990.

Gelar tersebut jadi Scudetto kedua Napoli bersama Maradona. Meskipun pada musim tersebut Maradona mengaku tidak lagi berkonsentrasi bermain untuk Napoli. Saat selebrasi gelar juara Serie A itu, Ferlaino juga mengulang ucapan yang sama untuk tidak membiarkan Maradona pergi.

Situasi Maradona mirip dengan yang terjadi dengan Messi. La Pulga sangat ingin pergi dengan baik-baik, akan tetapi dewan Barcelona tidak mengizinkannya kecuali klub peminat sang bintang membawa uang 700 juta euro atau setara dengan Rp12 triliun.

Selain itu, Messi ingin pergi bukan karena usai membawa Barcelona meraih trofi, melainkan akibat keterpurukan klub tersebut di musim 2019/2020 yang tanpa gelar juara.