Timnas Indonesia U-19 Alami Kemajuan Pesat di Kroasia

Timnas Indonesia U-19 menutup laga uji coba terakhir dalam rangkaian pemusatan latihan atau training center (TC) di Kroasia dengan kemenangan tipis 1-0 lawan Dinamo Zagreb. Gol kemenangan skuad asuhan Shin Tae Yong diciptakan Witan Sulaeman pada menit ke-38.

Dari tujuh pertandingan uji coba yang sudah dilakoni, skuad Garuda Muda mengantongi total dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Pengamat sepak bola nasional M. Kusnaeni menyimpulkan secara keseluruhan Timnas U-19 telah menghasilkan sesuatu yang produktif selama masa uji coba. Perbedaan setiap karakter lawan main, kata dia, membawa keuntungan bagi pelatih untuk mengetahui pelbagai kekurangan dan kelebihan yang ada pada tim.

Kusnaeni menuturkan sejumlah hal yang diperoleh Shin Tae Yong dalam tujuh laga Timnas U19 adalah seperti kreativitas para pemain, respons pemain ketika mendapat tekanan, hingga cara pemain membangun serangan dari situasi awal ditekan.

Menurut dia, para pemain telah menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.

"Jadi, itu yang saya bilang produktif. Karena hampir semua elemen yang dibutuhkan untuk melihat performa tim didapat pelatih dari rangkaian yang didapat di Kroasia," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/9).

Kusnaeni berujar Shin Tae Yong sudah pasti mempunyai catatan sendiri mengenai kelebihan maupun kekurangan setiap pemain selama masa uji coba. Catatan itu, ujar dia, harus dibenahi untuk diimplementasikan sebagai bekal berlaga di Piala Asia 2020 nanti.

"Saya pikir sudah terpetakan itu. Materinya masih kurang ini, kualitas pemain, fisiknya, kemampuannya, pemahaman strateginya begini. Nah, nanti itu harus diperbaiki dan diimplementasikan pada saat mereka ikut Piala Asia," ujar Kusnaeni.

Timnas Indonesia U-19 disebut mengalami perkembangan signifikan selama menjalani TC di Kroasia. (Dok. PSSI).

Di sisi lain, ia meyakini Shin Tae Yong sudah menemukan kerangka tim untuk di Piala Asia nanti. Meskipun begitu, ia berharap pelatih asal Korea Selatan itu juga bisa memperhatikan pemain lain yang nantinya kemungkinan besar akan berlaga di klubnya masing-masing.

"Saya kira punya kesempatan bagus dengan adanya kompetisi yang akan bergulir, punya kesempatan melihat materi pemain yang ada di liga yang usianya memenuhi syarat untuk main di Piala Asia dan piala dunia," kata Kusnaeni melanjutkan.

Senada, pengamat sepak bola nasional Supriyono juga mengatakan terdapat perkembangan yang ditunjukkan skuad Garuda Muda selama menjalani TC di Kroasia. Hanya saja, ia menyoroti problem lini serang dan kreativitas permainan.

Kata dia, kemampuan individu, penguasaan bola dan pemanfaatan lebar lapangan harus dipertajam lagi. Ia tak segan memuji Witan saat melawan Dinamo Zagreb mampu mencetak gol karena tiga kemampuan tersebut.

"Hal-hal semacam ini harus lebih dipertajam dan ditingkatkan. Terutama untuk individu yang notabene kita berharap banget kepada Irfan Jauhari, Saddam, maksudnya berharap banyak itu bisa lebih beradaptasi dengan rekan-rekannya," kata Supriyono saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Terhadap persiapan menuju Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan nanti, Supriyono berpesan agar para pemain meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan. Pengalaman yang diperoleh dalam masa uji coba, lanjut dia, menjadi pelajaran penting untuk menyongsong ajang piala Asia.

"Siapkan fisik terutama faktor kesehatan. Karena jelas sekali kalau etos kerja yang dibutuhkan, pemain harus disiplin. Di mana mereka harus bisa menempatkan atau menjaga badannya saat istirahat. Karena kalau pemain enggak disiplin, nanti repot. Kalau memang latihan, ya latihan. Istirahat, ya istirahat," tandasnya.