Kemenangan Khabib atas Gaethje di UFC 254 Diklaim 'Settingan'

Mantan petarung UFC Oleg Taktarov menyebut duel Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje di UFC 254 pada 24 Oktober merupakan pertarungan rekayasa atau 'settingan'.

Oleg Taktarov menilai pertarungan besar di UFC itu sudah dinegosiasikan lebih dahulu. Salah satu faktornya, baik Khabib maupun Gaethje sama-sama berada di manajemen yang sama, Ali Abdelaziz.

"Faktanya, pertarungan yang disebut sebagai duel terakhirnya itu merupakan pertarungan satu rekan kerja, karena keduanya satu manajer," ujar Taktarov dikutip dari Championat.

"Saat ini tidak ada yang ingat, karena jelas pertarungan itu sudah dinegosiasikan. Bagi saya tidak apa-apa. Jika Anda bisa, jika Anda melakukannya dengan baik, uang itu sudah diterima," ucap Taktarov menambahkan.

Ali Abdelaziz sendiri merupakan mantan petarung MMA. Saat ini pria asal Mesir itu berstatus sebagai pendiri dan juga Presiden Dominance MMA Management.

[Gambas:Video CNN]

Di bawah bendera Dominance MMA Management, Abdelaziz membawahi sejumlah petarung UFC kenamaan. Selain Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje, Kamaru Usman, dan Henry Cejudo.

Di luar UFC, petarung kelas ringan wanita Kayla Harridon dan kelas bulu Lance Palmer juga dalam kendali Abdelaziz.

Usai melawan Justin Gaethje di UFC 254, Khabib Nurmagomedov memilih pensiun, menuruti keinginan ibunya Patimat Nurmagomedova.

Patimat tidak ingin Khabib bertarung tanpa didampingi ayahnya Abdulmanap Nurmagomedov yang sudah meninggal pada awal Juli.

Meski demikian, belum lama ini sejumlah rumor menyebutkan Khabib Nurmagomedov bisa kembali ke octagon jika Patimat mengizinkan.