Pengamat: Format Satu Putaran Liga 1 Paling Pas

Kompetisi satu putaran dinilai menjadi format paling pas yang bisa diterapkan pada lanjutan Liga 1 2020/2021 jika dimulai awal Februari hingga Juli 2021.

Pengamat sepak bola, M. Kusnaeni, menjelaskan jadwal sepak bola, serta agenda lain yang padat bisa menyulitkan kompetisi jika dilangsungkan dalam dua putaran.

"Sempitnya waktu yang dimiliki pasti sulit berharap kompetisi digelar normal dengan home and away dan jeda seminggu. Walaupun mungkin dipadatkan jadwalnya juga akan tetap sulit. Sehingga menurut saya sulit mendapatkan format kompetisi yang ideal. Paling normal dan ideal dalam waktu tiga bulan adalah kompetisi satu putaran," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/11).

"Tidak mudah LIB menentukan format dan jadwal baru. Bukan hanya agenda sepak bola internasional, tapi juga ada bulan puasa dan lebaran yang paling berat. Lebaran, kompetisi harus libur seminggu sebelum dan setelahnya bisa juga lebih. Otomatis ada waktu hilang 2 minggu, jadi waktu yg dimiliki LIB praktis efektif hanya sekitar 3 bulan," sambungnya.

Para pemain Liga 1 2020 hanya sempat merasakan berlatih tanpa bertanding sejak Maret 2020. (Dok. Persita Tangerang)

Agenda sepak bola pada semester pertama tahun depan antara lain adalah Piala AFF 2020 yang semula dijadwalkan pada 23 November sampai 31 Desember bergeser sekitar Maret 2021. Selain itu ada Piala Asia U-19 yang dijadwalkan mulai 3-20 Maret 2021. Kemudian dilanjutkan dengan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2021 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Persoalan lain, lanjut Kusnaeni, LIB relatif tidak punya waktu terlalu banyak di Februari. Lewat prediksi intensitas curah hujan yang masih cukup tinggi di Februari, patut diingat ada masalah banjir yang bisa jadi hambatan dalam penyusunan jadwal di beberapa daerah tertentu. Efektif, akhir Februari atau awal Maret kemungkinan liga baru bisa berjalan.

Kompetisi satu putaran dalam waktu tiga bulan pun dengan asusmi jadwal Piala Dunia U-20 bergeser ke akhir tahun. Sebab itu, Kusnaeni menyebut butuh kebesaran hati dan kedewasaan semua pihak dalam menghadapi situasi dan persoalan yang tidak sederhana tersebut.

Kusnaeni juga menyadari keinginan PSSI dan LIB untuk melanjutkan kompetisi dua putaran berkaitan dengan komitmen hak siar dan sponsor yang harus dipenuhi. Belum lagi kondisi pemain yang rentan cedera akibat dipaksakan bermain dengan jadwal padat.

Namun, jika harus mengganti kompetisi dengan turnamen berarti tiga pekan kompetisi yang telah berjalan akan terputus. Sementara PSSI tidak mau punya catatan buruk tidak bisa menyelesaikan kompetisi.

Kecuali jika LIB dan PSSI mau memundurkan akhir musim kompetisi dari Juli ke September dengan ketidakpastian situasi yang terjadi saat ini.

"Kalau mau dibuat satu putaran pasti jumlah pertandingan yang terikat dengan komitmen hak siar dan sponsor tidak akan terpenuhi. Saat ini LIB menghadapi persoalan realita di lapangan, agenda nasional olahraga serta sosial budaya juga terkait komitmen terhadap pihak ketiga, sponsor dan hak siar," ujar Kusnaeni.