Laga Manchester United vs Manchester City, Minggu (13/12) dini hari waktu Indonesia, berpotensi menghasilkan gol penalti dan menguntungkan eksekutor penalti seperti Bruno Fernandes atau Kevin De Bruyne.
Dua kesebelasan asal Manchester memiliki permasalahan di lini pertahanan. Selain kesalahan yang langsung berujung gol, ada pula keteledoran-keteledoran yang membuat lawan mendapat penalti.
Lihat juga:Babak Belur Man Utd di Derby Manchester |
Man United sudah kebobolan empat penalti dalam empat laga berbeda. Dalam empat laga tersebut, David de Gea tidak mampu menghalau penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga dari empat laga di mana The Red Devils kebobolan penalti berujung pada kekalahan, termasuk ketika kalah dari Crystal Palace, Tottenham Hotspur, dan Arsenal. Kebetulan, tiga kekalahan yang mengandung tiga penalti tersebut terjadi di Old Trafford.
Sementara Man City juga memiliki kerentanan di belakang. Sama seperti si tetangga, The Citizens juga kecolongan empat gol penalti musim ini.
![]() |
Dalam kekalahan 2-5 dari Leicester City, gawang Ederson dibobol tiga kali dari titik putih. Sementara satu gol penalti yang bersarang di gawang Ederson dilesakkan Mohamed Salah ketika Man City bermain imbang dengan Liverpool.
Sebaliknya, Man United juga mendapat empat penalti selama musim ini berlangsung dan Man City memperoleh tiga kesempatan dari titik 11 meter.
Bruno Fernandes yang menjadi algojo andalan Man United melesakkan tiga gol dan satu kali gagal, sementara Kevin de Bruyne yang dipercaya The Citizens sukses dalam dua kesempatan dan sekali gagal menunaikan tugas.
Dengan penggunaan teknologi video assistant referee (VAR), pemain-pemain yang berada di kotak 16 harus benar-benar cermat dalam melakukan tekel atau merebut bola agar tidak mengundang penalti di derby Manchester yang bisa berujung kegagalan meraih poin.
(nva/nva)