Salah satu penyesalan terbesar yang mungkin muncul dalam diri Tony Ferguson tahun ini adalah keputusannya untuk tetap bertarung ketika Khabib Nurmagomedov memilih mundur dari UFC 249.
Di awal 2020, Ferguson akhirnya mendapatkan hal yang ia inginkan. Duel lawan Khabib yang merupakan juara kelas ringan UFC. Dalam sejarah panjang kariernya, Ferguson dan Khabib sudah empat kali coba dipertemukan namun keempatnya berakhir kegagalan. Baik Khabib maupun Ferguson sama-sama dua kali jadi penyebab kegagalan.
Khabib juga sangat antusias menghadapi Ferguson. Khabib menganggap Ferguson adalah lawan yang memang pantas untuk diuji ketangguhannya. Jelang UFC 249, Khabib dan Ferguson sama-sama meraih 12 kemenangan beruntun di UFC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persiapan menuju UFC 249 yang rencananya berlangsung April, dunia dilanda pandemi corona. UFC termasuk kompetisi yang kesulitan menggelar laga karena perintah untuk tidak menggelar ajang olahraga langsung diumumkan.
Beberapa event UFC sebelum UFC 249 dibatalkan namun Bos UFC Dana White masih yakin UFC 249 bisa terlaksana.
![]() |
Seiring waktu yang makin dekat, Khabib memutuskan mundur dari UFC 249. Khabib beralasan UFC tidak bisa menentukan lokasi pertarungan dengan jelas sehingga ia memilih pulang ke Rusia di saat kondisi tak pasti.
Ferguson saat itu jelas merasa di atas angin. Ia mengejek Khabib yang pulang ke Rusia padahal sebelumnya sudah berada di Amerika Serikat. Ferguson bahkan sempat menuding Khabib tidak bisa memenuhi batas berat kelas ringan sehingga ia mundur dari pertarungan.
Khabib sendiri cukup tenang dan membela diri dengan mengatakan kondisi dunia sedang tak jelas sehingga sulit baginya untuk sekadar memikirkan pertarungan yang masih belum pasti. Dana White menerima alasan Khabib dan tak mencopot gelar kelas ringan UFC darinya.
Dalam situasi ini, Ferguson terjebak dalam ilusi yang ia ciptakan sendiri. Dengan Khabib mundur, ia tentu bisa saja ikut memilih batal bertarung di UFC 249 sambil menanti penjadwalan ulang duel perebutan gelar kelas ringan.
Namun Ferguson malah seolah ingin terlihat perkasa. Setelah ia menunjukkan bahwa bobot tubuhnya sudah masuk batas bobot tubuh kelas ringan di 18 April, Ferguson kemudian malah menerima duel lawan Justin Gaethje untuk duel utama di UFC 249 untuk perebutan sabuk interim.
Di luar alasan ekonomi, duel ini jelas merugikan Ferguson. Pengaturan diet-nya tentu kacau dengan pengunduran jadwal menjadi 9 Mei karena ia dua kali menjalani proses pemangkasan berat badan. Sabuk interim tidak berarti baginya karena ia sebelumnya sudah dijadwalkan melawan Khabib yang berstatus juara bertahan.
Ferguson juga melalui hari-hari persiapan dengan mempelajari Khabib, bukan meneliti Justin Gaethje.
Ferguson seolah gelap mata ingin menunjukkan bahwa ia adalah petarung sejati yang siap bertarung melawan siapapun dan dimanapun.
Kepercayaan diri yang begitu besar jelas berasal dari catatan 12 kemenangan beruntun. Namun saat ia berada di octagon bersama Gaethje, Ferguson tidak bisa berbuat banyak.
Ia jadi bulan-bulanan Gaethje yang sangat tangguh dalam standing fight. Satu-satunya acungan jempol untuk Ferguson di laga UFC 249 mungkin hanya karena ia mampu bertahan hingga ronde kelima pertandingan.
![]() |
Kalah dari Gaethje, Tak Punya Kesempatan Lawan Khabib
Setelah kalah dari Gaethje, Ferguson mengakui bahwa persiapan yang ia rancang dan rencanakan adalah menghadapi Khabib sehingga hal tersebut ikut mempengaruhi performanya dalam duel lawan Gaethje.
Meski masih coba mengejek Khabib dan menantang petarung Rusia tersebut, Khabib sudah punya jalan keluar untuk menghindari duel lawan Ferguson.
Kemenangan Gaethje membuat ia yang punya hak berduel lawan Khabib di bulan Oktober. Usai Khabib menang submission atas Gaethje, Khabib bisa penuh percaya diri menganggap duel lawan Ferguson tak lagi menarik untuknya.
Khabib mengambil asumsi dari sudut pandang matematika. Ketika Ferguson kalah dari Gaethje, sedangkan ia menang mutlak atas Gaethje, tentu Khabib tak lagi berminat pada duel lawan Ferguson.
Dalam situasi yang tak menguntungkan baginya tersebut, Ferguson masih coba menonjolkan kepercayaan diri yang ia miliki.
Ferguson menerima tawaran duel lawan Charles Oliveira dengan menegaskan bahwa hanya Oliveira yang berani menghadapinya. Conor McGregor lari sedangkan Khabib sudah menghilang.
![]() |
Dalam upaya bangkit dari kekalahan, Ferguson justru mendapat aib karena merasakan kekalahan beruntun untuk pertama kali dalam kariernya di dunia mixed martial arts.
Pada duel lawan Oliveira, Ferguson tak berdaya dan selalu didikte oleh Oliveira yang punya teknik submission beragam dan tampil gemilang.
Tak heran ketika duel tak menghasilkan pemenang hingga ronde ketiga berakhir, Oliveira dipastikan menang angka mutlak. Satu-satunya catatan baik Ferguson di laga lawan Oliveira adalah kegigihannya untuk tidak melakukan tap out saat terkena armbar di detik-detik terakhir ronde pertama.
Ferguson sebagai petarung yang dikenal sebagai petarung all around, sama baiknya di standing fight ataupun ground fighting, justru dibuat tak berdaya dengan cara yang berbeda.
Setelah jadi 'samsak hidup' pada laga lawan Gaethje, Ferguson jadi korban keganasan grounding fight milik Oliveira.
Makin Jauh dari Gelar Juara UFC
Tony Ferguson adalah salah satu petarung papan atas yang reputasinya sudah diakui. Namun di balik itu, Ferguson belum pernah menjadi juara dunia UFC. Hal itu lantaran Ferguson tidak pernah mendapatkan kesempatan terjun di duel perebutan gelar juara.
Hal ini terasa ironis karena Ferguson sudah cukup lama bertarung di UFC, sejak 2011 dan punya catatan 12 kemenangan beruntun.
Padahal di saat bersamaan sosok seperti Conor McGregor seolah mendapatkan keistimewaan karena beberapa kali langsung mendapatkan duel perebutan gelar, saat naik ke kelas ringan dan saat baru kembali dari dunia tinju profesional.
Usai kekalahan dari Oliveira, langkah Ferguson untuk mendapatkan duel perebutan gelar makin terasa berat. Laga di kelas ringan kini bakal melibatkan nama-nama seperti McGregor, Dustin Poirier, Justin Gaethje, Oliveira, dan Michael Chandler.
Mereka bakal baku hantam di tahun depan untuk menentukan tempat dalam duel perebutan gelar, entah itu dengan Khabib hadir sebagai juara bertahan atau gelar kelas ringan UFC berstatus lowong.
Lihat juga:Prediksi Khabib Soal Ferguson Jadi Kenyataan |
Sementara itu Ferguson telah tersisih dari persaingan. Mungkin butuh minimal dua kemenangan bagi Ferguson untuk bisa kembali dilirik dan naik sebagai penantang utama duel perebutan gelar.
Dengan usia bakal menginjak 37 tahun pada Februari mendatang, Ferguson patut menyesali pilihannya untuk tidak ikut mundur dari UFC 249 dan menunggu dengan sabar duel lawan Khabib terwujud.
(jal)