PSSI Respons Isu Jual-Beli Posisi Manajer Timnas U-19

CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2020 13:41 WIB
PSSI merespons isu jual-beli posisi manajer Timnas Indonesia U-19 dengan memanggil Djoko Purwoko dan Sekretaris SFC Achmad Haris.
Isu jual-beli posisi manajer Timnas Indonesia U-19 ramai dibahas di medsos. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

PSSI merespons isu jual-beli posisi manajer Timnas Indonesia U-19 dengan memanggil Djoko Purwoko dan Sekretaris Sriwijaya FC Achmad Haris.

Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, memanggil dua orang tersebut terkait uang senilai 100 ribu dolar Singapura yang ditengarai sebagai mahar agar Dodi Reza Alex Noerdin bisa menjadi manajer Timnas Indonesia U-19.

"Kedua orang tersebut akan dipanggil oleh Badan Yudisial. Ketua Umum PSSI juga mendukung. Sebenarnya secara lisan, PSSI sudah mendapat laporan dari Haris dan Djoko soal kasus ini. Namun, secara lembaga, PSSI perlu mengklarifikasi secara resmi agar semua pernyataannya bisa dipertanggungjawabkan," kata Yunus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asas praduga tidak bersalah [presumption of innocence] tetap harus dikedepankan. Anda tidak bisa menuduh seseorang dengan asumsi liar di media sosial. Itu sebabnya Badan Yudisial akan memanggil keduanya guna dimintai keterangan," sambungnya seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Aksi Timnas U-19 menghadapi North Macedonia U-19Timnas Indonesia U-19 saat beruji coba di Kroasia. (dok.PSSI)

Haris membantah kuitansi tersebut terkait dengan jual beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19.

"Sekarang gini, ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis? Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," kata Haris.

Senada dengan keterangan Haris, Djoko pun membantah isu yang sudah beredar luas. Menurutnya kabar tersebut sengaja disebarluaskan guna memperburuk citra PSSI dan pihak Dodi Reza.

"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI. Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya [narasi jual-beli jabatan manajer]. Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket."

"Sangat bohong [jual beli-jabatan]. Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama," terang Djoko.

(har/har)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER