Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan selalu melakukan rotasi, khususnya di posisi tertentu, dalam setiap pertandingan.
Strategi yang pernah dilakukan Alex Ferguson sejak 2007 lalu itu rupanya berbuah sukses bagi Setan Merah hingga pekan ke-15 Liga Inggris musim ini.
Dengan cara itu, sejauh ini Man Utd punya laju mulus dalam delapan pertandingan terakhir Liga Inggris. Mereka menang enam kali dan dua kali imbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tambahan 20 poin dari delapan laga yang diraih itu, Man Utd mampu melesat ke posisi empat klasemen.
Dilansir dari situs resmi Man Utd, Solskjaer menyebut beberapa kali melakukan rotasi untuk satu pertandingan ke pertandingan lain. Misalnya dalam dua laga terakhir kala menang melawan Everton di Piala Liga dan imbang di markas Leicester City, Solskjaer menggunakan 20 pemain berbeda.
"Saya pikir itu caranya. (Rotasi) itu juga bagus buat pemain karena mereka tahu mereka diberi kepercayaan. Kami juga mempercayakan mereka di laga-laga besar," kata Solskjaer.
![]() |
Dia menambahkan, dengan kepercayaan yang diberikan, setiap pemain yang diturunkan akan memberi kontribusi maksimal di atas lapangan. Tentu saja itu berdampak pada hasil yang didapat.
"Mereka kemudian memberi kontribusi dan musim ini semua pemain akan memberikan kontribusinya. Saya berharap itu terus berlanjut," ujarnya.
Saat melawan Everton, Solskjaer menurunkan Dean Henderson; Axel Tuanzebe, Eric Bailly, Harry Maguire, Alex Telles; Paul Pogba, Nemanja Matic; Mason Greenwood, Bruno Fernandes, Donny van de Beek; Edinson Cavani.
Kemudian melawan Leicester, dengan formasi yang sama 4-2-3-1, Solskjaer melakukan perubahan komposisi starting eleven. Hanya Maguire dan Fernandes yang dipertahankan.
Sisanya, Solskjaer menurunkan David deGea, VictorLindelof, EricBailly, Luke Shaw, Fred, ScottMcTominay, Daniel James, MarcusRashford, Anthony Martial.
Strategi merotasi pemain di beberapa posisi tertentu sebetulnya sudah dilakukan Ferguson sejak musim 2007/2008.
Hingga pertengahan musim 2007/2008, Ferguson telah menggunakan 30 pemain yang berbeda. Saat itu skuat gemuk memang membuat Ferguson leluasa melakukan rotasi. Di tiap posisi, Ferguson akan menilai dan menentukan mana yang perlu diistirahatkan dan siapa yang harus dimainkan di tiap laga.
"Idenya adalah membuat setiap orang memberikan kontribusi. Beberapa pemain tidak otomatis bermain, tetapi mereka tahu bahwa di akhir musim, mereka dapat melihat ke belakang dan mengatakan bahwa mereka berkontribusi. Permainan modern adalah tentang sebuah skuad," ujar Ferguson sebagaimana dimuat The Guardian pada 2009 silam.
(osc/ptr)