Serangan McGregor Terbaca di UFC 257, Poirier Hajar Kaki

Dustin Poirier membuktikan ia petarung yang lebih baik dari Conor McGregor pada UFC 257 di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (24/1).

Poirier terlihat sudah mempelajari semua kelebihan dan kekurangan McGregor. The Diamond juga sepertinya sudah belajar banyak dari kekalahan yang dialami dari McGregor di UFC 178 pada 2014 lalu.

McGregor punya senjata mematikan di tangan kirinya. The Notorious menjadikan tangan kirinya sebagai andalan untuk membuat lawan-lawan yang dihadapinya bertekuk lutut.

Namun, senjata andalan McGregor itu mentah di hadapan Poirier di UFC 257. Poirier bertarung dengan pintar sehingga McGregor tidak bisa mengeluarkan senjata andalannya.

Di ronde pertama, Poirier bisa memeluk McGregor dan menjatuhkan petarung asal Irlandia itu. Pertarungan dari jarak dekat pun mendominasi ronde pertama.

[Gambas:Video CNN]

McGregor coba lepas dari tekanan Poirier dengan teknik bahu yang menyerang wajah sang lawan, seperti yang dilakukan terhadap Donald Cerrone. Serangan bahu itu membuat Poirier kewalahan dan McGregor bisa lepas dari pelukan Poirier.

McGregor juga sempat melepaskan hook kiri tetapi upayanya beberapa kali meleset. Poirier bahkan sempat mengejek McGregor karena hooknya tidak tepat sasaran.

Di sisa ronde pertama, Poirier memakai taktik yang berbeda. Ia menyerang kaki McGregor dan strategi itu ia lanjutkan di ronde kedua yang terbukti bisa melemahkan McGregor.

Kaki McGregor terlihat mulai merah dan kesakitan memasuki pertengahan ronde kedua. Kondisi itu dimanfaatkan Poirier untuk melontarkan hook kiri yang membuat McGregor limbung.

Poirier kemudian melancarkan kombinasi pukulan. McGregor berusaha keras untuk menghindar dan melepaskan pukulan tapi sebuah pukulan hook kanan Poirier membuat McGregor terkapar.

Beberapa pukulan kembali dilepaskan Poirier hingga wasit Herb Dean menyatakan Poirier menang TKO saat ronde kedua berjalan 2 menit dan 32 detik.

Seusai pertarungan, Poirier mengaku kuncinya memenangi pertarungan adalah tampil penuh perhitungan menghadapi McGregor. Ia tidak lagi membabi buta saat menyerang seperti di pertemuan pertama.

"Saya memilih momen saya melakukan pukulan, tidak terlibat adu pukulan. Saya bisa bertinju dengan sangat teknis tetapi saya memiliki kecenderungan jadi gila dan mendapat masalah," ucapnya.