Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berencana bertemu Kapolri Listyo Sigit Prabowo membahas izin kompetisi olahraga di Indonesia pada Minggu depan.
Kepastian waktu itu diungkapkan Menpora menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com. Dalam waktu dekat, kompetisi sepak bola Indonesia atau Liga 1 2021, Indonesia Basketball League (IBL) dan Proliga diupayakan bergulir kembali di tengah pandemi Covid-19.
"Minggu depan," kata Menpora soal rencana bertemu Kapolri baru, Jumat (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi terpisah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan Minggu depan dipilih menyesuaikan dengan jadwal Menpora dan Kapolri yang padat. Dalam jeda waktu sebelum pertemuan itu, Kemenpora juga berharap PSSI bisa melengkapi rincian protokol kesehatan yang menjadi persyaratan utama supaya izin bisa keluar.
"Kenapa Minggu depan? Kapolri baru pasti sibuk sambil sekalian PSSI melengkapi prokesnya. Pertemuan itu nanti Kapolri sama Pak Menteri dulu, belum diatur bersama dengan PSSI."
![]() |
"Minggu depan suasananya sudah cukup kondusif. Meskipun keputusan Kapolri sebelumnya belum dicabut tapi sudah ada komunikasi internal antara Polisi dan PSSI. Polisi punya otoritas kewenangan untuk memutuskan sesuatu," ucap Gatot menjelaskan.
Menurut Gatot, Menpora Zainudin yakin pertemuan minggu depan bisa membuahkan hasil positif. Sebelumnya PSSI sudah memberikan paparan protokol kesehatan yang akan digunakan secara rinci yang bisa jadi bekal Menpora untuk bertemu Kapolri.
Selain itu Menpora, lanjut Gatot, juga telah meminta kepada PSSI untuk membuat langkah uji coba demi meminimalisir kemungkinan yang bakal terjadi di lapangan jika izin dikeluarkan. Misalnya, memberikan jaminan kepastian bahwa di sekitar stadion pertandingan tidak ada suporter yang hilir mudik.
"Mereka [PSSI] bilang menerima tanggung jawab dan akan meminta klub untuk memastikan bahwa suporter mereka tidak akan hadir di area luar stadion. Lalu juga soal nobar sendiri yang dikhawatirkan jadi kluster karena bersifat kerumunan. Ini juga harus dilengkapi PSSI," ujarnya.
Gatot menyatakan bila dalam waktu dekat polisi memberikan kepastian soal izin Liga 1, kemungkinan besar bakal disertai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Izin resmi kemungkinan baru akan dikeluarkan tidak jauh jelang Liga 1 dimulai yang direncanakan setelah lebaran atau awal Juni mendatang.
"Isunya kan liga dimulai habis lebaran. Jadi syarat dan ketentuan yang berlaku itu sambil melihat perkembangan Covid-19 sekitar Mei. Sebab kita tidak ada yang tahu akan seperti apa nanti kan?"
"Kalau di Mei tinggi [kasus positif Covid-19] semua bergantung kepolisian. Kami berharap tentu kondisi membaik ya. Tapi di sisi lain, wajar Kemenpora dan PSSI butuh kepastian supaya klub dan pemain bisa fokus persiapan. Juga dari segi bisnis ada kepastian," terang Gatot.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga berencana untuk berkomunikasi langsung dengan Kapolri Listyo Sigit.
"Kalau Pak Kapolri baru tentu kami akan menghadap, kami akan minta waktu. Saya sendiri cukup kenal lama dengan beliau, salah satu yang terbaik di Polisi sehingga beliau cukup merespons, beliau memikirkan sepak bola juga, padahal pekerjaan beliau cukup banyak."
"Karena kalau lama berhenti, liga ini banyak yang susah. Mungkin beliau mendengar juga pemain kita ada yang ngojek, berjualan, main tarkam, dan sebagainya. Terima kasih kepada Pak Kapolri, mudah-mudhan kompetisi segera bergulir," ujar Iriawan.
(ttf/ptr)