Petarung kelas bantam UFC Petr Yan meminta maaf setelah menggunakan serangan lutut ilegal saat menghadapi Aljamain Sterling di UFC 259 di Las Vegas, Minggu (7/3).
Insiden itu terjadi di ronde 4, saat Sterling dalam posisi berlutut, sedangkan Petr Yan berdiri. Merasa diuntungkan posisi, Petr Yan melepaskan serangan lutut kanan ke kepala Sterling.
Wasit langsung menghentikan pertarungan. Komentator menganggap serangan itu 100 persen ilegal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendengarkan penilaian juri, wasit memutuskan Sterling memenangkan duel. Dengan kondisi itu, Sterling berhak atas sabuk juara kelas bantam UFC karena Petr Yan ddiskualifikasi usai dianggap melakukan tindakan ilegal.
Dalam peraturan di mixed martial arts dan juga UFC, tendangan dan serangan dengan lutut ke arah kepala saat lawan dalam posisi di ground merupakan salah satu bentuk serangan ilegal.
Usai pertarungan, Petr Yan meminta maaf kepada Aljamain Sterling melalui media sosial Twitter miliknya.
"Saya minta maaf dan berharap Aljamain Sterling cepat pulih. Saya tidak bermaksud melakukan serangan ilegal, saya hanya melakukan kesalahan besar dan [harus] membayarnya," kata Petr Yan.
Kekalahan itu jadi yang pertama bagi No Mercy, julukan Petr Yan setelah sebelumnya tidak terkalahkan dalam 10 pertarungan.
Serangan lutut ilegal tersebut juga membuat petarung 28 tahun itu gagal mempertahankan sabuk juara kelas bantam untuk kali pertama.
Petr Yan memenangi sabuk juara kelas bantam UFC usai mengalahkan Jose Aldo melalui kemenangan TKO dengan pukulan pada UFC 251 di Abu Dhabi, Juli 2020.
(sry/har)